Kisah Haru 4 Bersaudara di Klungkung, Ibu Meninggal Sakit, Ayah Tenggelam di Laut
Kisah Haru 4 Bersaudara di Klungkung, Ibu Meninggal Sakit, Ayah Tenggelam di Laut
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA- Di saat usianya yang masih belia, I Made Wijaya (13) dan 3 saudaranya sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya.
Sang ibu, Nyoman Luh Natih (39) tahun 2019 lalu meninggal dunia karena sakit.
Sementara ayahnya, Nyoman Wirasta sejak 4 bulan lalu hilang dan belum ditemukan, setelah terjatuh ke laut saat memancing di atas tebing Pantai Gamat.
Saat ini, anak ke 2 dari 4 bersaudara itu harus tinggal berpisah dengan 3 saudara kandungnya.
I Made Wijaya saat ini diasuh oleh sepupunya, I Komang Ardiasa.
Saat ditemui di kediamannya di Desa Sakti, Nusa Penida, Sabtu (7/11) Made Wijaya sedang bermain dengam ceria selayaknya anak seumurannya.
Ia pun tampak sangat antusias, ketika dihampiri dan diberikan bingkisan oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.
" Saya mengasuh Made Wijaya sebenarnya saat ibunya (Luh Natih) sudah meninggal.
Saat itu Wijaya menolak dan masih ingin tinggal bersama saudaranya. Namun karena kondisi ekonomi orang tuanya, saya terus membujuknya," ungkap Ardiasa yang sudah mengangkat
Made Wijaya menjadi anak keempat.
Duka yang dialami Made Wijaya dan saudaranya bermula saat tahun 2009 lalu.
Ketika itu sang ibu Nyoman Luh Natih meninggal dunia, setelah mengalami kelumpuhan.
Nestapa sepertinya tidak berakhir di keluarga tersebut.
Pada bulan Juli lalu, sang kepala keluarga Nyoman Wirasta tidak pernah kembali lagi ke rumah menemui 4 anaknya.
Nyoman Wirasta hilang di laut, setelah terjatuh dari tebing Pantai Gamat saat memancing.