Corona di Bali
Satgas Covid-19 Lakukan Pelatihan Terhadap 1.000 Relawan di Bali
Bidang Koordinasi Relawan, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) melakukan pelatihan relawan di Bali.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bidang Koordinasi Relawan, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) melakukan pelatihan relawan di Bali.
Ketua Tim Koordinator Relawan Satgas Covid-19, Andre Rahadian melaporkan, bahwa acara pelatihan 1.000 relawan kali ini digelar sampai tanggal 12 November mendatang.
"Dari 1.000 relawan tersebut, terdiri dari 28 organisasi relawan di Bali dan 12 instansi dari unsur TNI, Polri serta masyarakat," tuturnya dalam pelatihan tersebut di Hotel Prime Plaza, Denpasar, Senin (9/11/2020).
Baca juga: Presiden Amerika Terpilih Joe Biden, Sosok Ayah Hebat, Mengurus Anak Sulungnya Derita Kanker Otak
Baca juga: Air Bersih di Nusa Penida Jadi Perhatian, Anggota Dewan Klungkung Pertanyakan Pembangunan Jaringan
Baca juga: Ikut Terseret Kasus Video Mirip Gisel, Keluarga Adhietya Mukti Bersuara: Kami Sangat Terluka
Deputi Bidang Pencegahan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), LIlik Kurniawan mengatakan, jika pelatihan ini bertujuan untuk lebih memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang protokol kesehatan.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa relawan yang dilantik pada hari ini akan diajarkan tentang aplikasi INARISK dair BNPB yang berfungsi untuk mengetahui berbagai kegiatan relawan.
"Kunci terpenting untuk menekan penyebaran virus saat ini adalah taat akan protokol kesehatan," tegasnya.
Baca juga: Swab Test Massal di Pemkab Buleleng, 4 ASN Dinyatakan Positif Covid-19
Baca juga: Diduga Banyak PO Nakal di Terminal Mengwi, Kepala Terminal Ancam Izinnya Akan Dibekukan
Baca juga: Diduga Banyak PO Nakal di Terminal Mengwi, Kepala Terminal Ancam Izinnya Akan Dibekukan
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) berharap para relawan bisa mengajak masyarakat untuk menaati protokol kesehatan dalam rangka mencegah Covid-19.
“Saat ini Covid-19 belum ada obat dan vaksin, satu-satunya jalan yaitu tertibnya kita menjalani protokol kesehatan untuk mencegah penyakit ini lebih meluas,” jelasnya saat membuka acara tersebut.
Cok Ace menceritakan, pandemi Covid-19 di Bali mulai pada awal Maret yang lalu telah banyak membawa perubahan-perubahan yang signifikan, tidak hanya pada kesehatan dan ekonomi, namun juga pada aspek sosial juga.
Baca juga: Tuntut DPR RI Lakukan Legislative Review, Buruh Kembali Gelar Aksi Tolak UU Cipta Kerja
Baca juga: Tingkatkan Pariwisata di Kabupaten Bangli, Bupati Bangli Buka Pelatihan Tata Kelola Homestay
Baca juga: Munarman Ungkap Habib Rizieq Kerap Jadi Korban dan Klaim Fakta Dihalang-halangi Pulang
“Awalnya Covid-19 menyebar di Bali dibawa oleh saudara-saudara PMI kita yang datang ke Bali. Satgas Covid-19 waktu itu sudah menangani di pintu masuk Bali. Namun tren berubah saat penyebaran melalui transmisi lokal semakin meningkat. Di sinilah ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat juga menjadi berubah,” bebernya.
Pandemi Covid-19 membuat perekonomian di Bali yang bergantung pada pariwisata menjadi terpuruk.
Cok Ace mengatakan, di kuartal kedua 2020 pertumbuhan ekonomi mencatat rekor terburuknya yaitu -10,98 persen.
“Selain banyak juga para karyawan yang dirumahkan, tentu permasalahan sosial juga timbul,” kata Cok Ace dalam acara yang juga dihadiri oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin itu.
Kemudian dari segi sosial masyarakat, terdapat pembatasan aktivitas di Bali untuk menghalau penyebaran Covid-19.