Terkait Pernyataan Kontroversial AWK, Ida Pedanda Sebut Banyak Brahmana yang Sempat Emosi
Ida tak menampik, saat awal video AWK viral, banyak Brahmana yang emosi terhadap apa yang disampaikan AWK dalam dharma wacana tersebut.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pernyataan kontroversial anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perwakilan Bali, Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK) dalam video dharma wacana-nya yang menuai sorotan dari masyarakat Bali memasuki babak baru.
Didampingi Ida Pedanda Wayahan Bun, AWK pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bali dan umat Hindu melalui sebuah video pada akun instagram pribadinya, Minggu (8/11/2020) malam.
Lalu, bagaimana tanggapan Ida Pedanda Wayahan Bun terkait kasus yang membelit AWK?
Ida Pedanda Wayahan Bun dari Griya Sanur Pejeng, Gianyar buka suara terkait dirinya yang mendampingi permintaan maaf AWK.
Ida tak menampik, saat awal video AWK viral, banyak Brahmana yang emosi terhadap apa yang disampaikan AWK dalam dharma wacana tersebut.
Baca juga: AWK Polisikan Nanang Kelor, Juga Laporkan Kasus Dugaan Pemotongan Video
Terlebih lagi AWK, belum lama ini juga ada potongan video, di mana AWK mendoakan hal yang negatif pada sulinggih.
Namun sebagai orang suci, ia tetap membukakan pintu maaf terhadap siapapun.
"Bukan karena AWK dekat dengan griya di sini, siapa pun dekat dengan ratu. Namun itu memang harus ditanggapi, tetapi tanggapi dengan cara Brahmana. Karena Brahmana tidak suka bila dipuji, apabila dihina juga tidak duka, maka Ratu hadapi dengan tenang," ujarnya.
"Dia ke sini terkait kegaduhan masyarakat Bali berawal dari ungkapannya itu. Makanya untuk di Bali secara nyata, Ratu arahkan agar segera dia minta maaf kepada umat. Kemudian menghaturkan guru piduka kepada Ida Bhatara yang ia sebut di dalam video, sesegera mungkin, dan kemarin dia bilang sanggup akan menggelar upacara itu," ucapnya.
Ida Pedanda Wayahan Bun menyebut AWK bukan orang yang baru pertama kali datang ke Griya Sanur Pejeng.
Ditemui di griya-nya, Senin (9/11/2020), Ida Pedanda Wayahan Bun mengatakan AWK memang sering datang ke griya.
Mulai dari meminta bantuan Ida Pedanda untuk menjadi pemimpin upacara di museumnya di Tampaksiring, hingga upacara nilepati (penyucian leluhur) yang dilakukan AWK beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, kata Ida, AWK juga selalu hadir ketika di griya menggelar upacara agung.
"Dia memang sering nangkil meriki (datang ke sini). Karena setiap ada upacara di museumnya di Tampaksiring dia nangkil ke sini mohon agar saya yang muput (memimpin upacara), termasuk upacara nilepati beberapa waktu lalu. Begitu juga ketika ada acara agung di griya dia juga kerap hadir," ujarnya.
Baca juga: Kisah Kesaktian Ratu Gede Mas Mecaling Dalem Ped, Dianugerahi Ajian Kanda Sanga hingga Panca Taksu
Terkait kedatangan AWK, Minggu (8/11/2020), Ida Pedanda pensiunan dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana ini mengatakan, kedatangannya bertujuan untuk meminta saran apa yang seharusnya ia lalukan di tengah masyarakat Bali saat ini.
Dalam hal ini, Ida menyarankan selain mohon maaf kepada umat Hindu, disarankan juga agar menggelar upacara guru piduka di beberapa pura yang ia sebut pada video yang tersebar di media sosial tersebut.
Sementara, terkait kegaduhan saat ini, Ida berpesan supaya hal ini dijadikan sebagai instrospeksi diri.
Terkait tindak fisik yang diterima AWK beberapa waktu ini, Ida Pedanda pun mengatakan hal itu harus disyukuri oleh AWK.
"Tindakan fisik yang didapatkan oleh AWK dari pendemo beberapa waktu lalu, seharusnya disyukuri oleh AWK. Sebab sebagai peringatan jangan hanya mengeluh, bila pemimpin tangguh memang harus banyak dapat tamparan. Tamparan atau pukulan seperti itu tidak ada artinya. Seperti Pandawa memimpin Astina justru banyak tamparan, apabila dikelola dapat kita pakai untuk mendewasan diri," tandasnya.
Baca juga: Pernyataan Kontroversial AWK Soal Ida Bhatara Dalem Ped, PHDI: Wajib Minta Maaf Sekala & Niskala
Dikonfirmasi mengenai video permintaan maaf di akun Instagram-nya tersebut melalui sambungan telepon dari Denpasar, Senin (9/11/2020) malam, AWK menjelaskan tujuan dari meminta maaf itu guna membuat keadaan bertambah tenang.
Permintaan maaf ini disampaikan terlepas dari dirinya salah atau benar karena hal tersebut merupakan penilaian dari Sang Hyang Widhi Wasa.
Dirinya sebagai wakil rakyat dan pemimpin merasa harus memberikan contoh secara budaya.

"Maka dari itu di hadapan pendeta, Pedanda Gede Wayahan Bun di Girya Pejeng saya menyampaikan ke hadapan beliau, karena beliau memberikan banyak nasehat, sebaiknya sebagai seorang ksatria yang utama itu adalah meminta maaf kepada masyarakat jika terjadi misalkan kegaduhgan atau hal-hal yang selama ini terjadi," paparnya.
AWK menegaskan, permintaan maaf ini disampaikan atas kegaduhan yang ditimbulkan karena potongan video dari orang-orang yang tak bertanggungjawab.
Kemudian mengenai banyak saran agar dirinya menghaturkan guru piduka, AWK mengaku bahwa hal tersebut telah dilakukan di Pura Besakih pada Minggu malam.
Menurutnya, guru piduka ini dilaksanakan bersama pemangku Pura Besakih.
"Sudah saya lakukan," tegasnya. (*)