Corona di Indonesia
Kemendikbud Dorong Daerah yang Masuk Zona Hijau dan Kuning Mulai Uji Coba KBM Tatap Muka
pihaknya mendorong wilayah yang telah dilabeli zona hijau atau kuning Covid-19, untuk mengujicoba kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka
TRIBUN-BALI.COM - Kemendikbud mendorong wilayah zona hijau dan zona kuning Covid-19 mulai untuk uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD-Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dam Kebudayaan, Jumeri mengatakan, pihaknya mendorong wilayah yang telah dilabeli zona hijau atau kuning Covid-19, untuk mengujicoba kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka.
Khususnya, Kota Bekasi yang mewacanakan simulasi pada tanggal 20 Desember 2020 mendatang, seiring tingginya tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang mencapai 93 persen.
"Kami juga memotivasi daerah-daerah yang sudah hijau dan kuning untuk berani membuka.
Baca juga: Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 di Kota Denpasar, GTPP Tekankan Kesadaran Bersama Cegah Penularan
Baca juga: Puteri Indonesia Lingkungan 2020 Putu Ayu Saraswati Pulang Kampung,Besok Dijadwalkan Bertemu Cok Ace
Baca juga: Sang Ade Tolak Jual Lukisan ke Istri Koster, Pilih Dipajang agar Dikenang
Karena anak kasihan sudah terlalu lama di rumah, risiko besar soal kekerasan dan sebagainya," kata Jumeri saat dikonfirmasi, Kamis (12/11/2020).
Uji coba pembukaan sekolah baik dilakukan untuk Kota Bekasi, agar kedepannya bisa memetakan strategi dan langkah antisipasi bilamana KBM tatap muka di seluruh sekolah kembali digelar.
"Saya kira pemerintah Bekasi dengan mengujicoba itu akan punya pengamalan yang baik untuk bisa meng-handle yang lebih besar lagi.
Tapi harus sangat terbatas dengan pengawasan yang tepat.
Tidak semua sekolah dulu," ujarnya.
Meski secara garis besar pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir, namun Jumeri menyatakan pada akhirnya, anak-anak tetap harus kembali beraktivitas seperti sedia kala.
"Memang kita sudah harus bisa menerima kenyataan sekarang banyak sektor-sektor sudah mulai bergerak, banyak permasalahan anak-anak kita yang mungkin sudah mulai memerlukan tatap muka," kata Jumeri.
Meski begitu, ia berharap Pemkot Bekasi bisa menganalisa terlebih dahulu terkait perkembangan pandemi wabah Covid-19 saat memutuskan melakukan simulasi.
Protokol kesehatan yang ketat dengan beberapa pengurangan jumlah kapasitas murid dan kegiatan juga harus diperhitungkan secara matang agar tak menimbulkan klaster baru.
"Tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, supaya sekolah tidak jadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Baca juga: 4 Fakta Daihatsu Sirion Terjun Bebas ke Jurang di Buleleng, 1 Orang Tewas & 6 Orang Dirawat di RSUD
Baca juga: Unggah Video Dukungan ke Rizieq Shihab, Kopda Asyari Ditahan 14 Hari
Baca juga: 4 Zodiak Ini Dikenal Sangat Beruntung karena Hidupnya Berjalan Mulus, Leo Diliputi Energi Positif
Kita harus segera berani untuk memulai karena learning loss-nya dan psikologi anak-anak, orang tua juga sudah berat menanggung pembelajaran di rumah," tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kemendikbud Dorong Wilayah Zona Hijau dan Kuning Uji Coba KBM Tatap Muka