Bayi Hyena Lahir Pertama Kali di Bali Safari, Jessica Iskandar Beri Nama Mooi

Tak terasa, sudah setahun, 4 ekor striped hyena berada di Bali Safari Park

Istimewa
Bayi hyena bernama Mooi di Bali Safari Park 

Setelah 2 minggu sejak lahir, kedua mata baby Mooi sudah terbuka. 

Seminggu kemudian, giginya mulai tumbuh dan ia sudah belajar berjalan. 

Barulah setelah usianya menginjak 1 bulan, baby Mooi dikenalkan dengan makanan pendamping susu. 

Kelahiran Mooi menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bali Safari Park

Menurut Asisten Kurator Bali Safari Park, Nyoman Suartawan, kelahiran Mooi merupakan hasil kerja keras dari seluruh pihak di Bali Safari Park, termasuk para Keeper (perawat satwa) yang secara konsisten menerapkan prinsip pengelolaan satwa dengan baik. 

Kedepannya, Nyoman Suartawan berharap akan ada lagi kelahiran satwa-satwa di Bali Safari park, baik satwa endemik Indonesia ataupun manca negara. 

“Kegembiraan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Sebab, kami sebagai lembaga konservasi telah berhasil mengembangbiakkan satwa unik ini untuk pertama kalinya di Bali atau mungkin bahkan di Indonesia. Terlebih lagi, di saat kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini,” ungkap Thomas Colbert, General Manager Bali Safari Park, Thomas Colbert.

"Kami mengajak pengunjung untuk sama-sama melihat bayi Hyena ini. Tenang saja, tim Bali Safari menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat serta seluruh area kami desinfektan selalu demi keamanan dan kenyaman pengunjung," tambah Thomas.

Keberhasilan pengembangbiakkan hyena juga tentu saja dapat terwujud berkat dukungan dari segala lapisan masyarakat yang tak pernah lelah mendukung kegiatan konservasi satwa di Bali Safari Park

Dukungan yang tak hanya berupa donasi #kitacintasatwa, tapi juga dengan kunjungan #timetosafari ke Bali Safari Park

Harapannya, semoga Mooi tetap sehat dan terus tumbuh dengan baik, agar bisa segera bertemu dengan para pengunjung Bali Safari Park.

#kitacintasatwa adalah bentuk campaign atau ajakan dari Taman Safari Indonesia (TSI) Group kepada masyarakat yang ingin berdonasi dan mendukung kegiatan konservasi satwa. 

Diluncurkan sejak awal pandemi Covid-19 dan masih berlangsung hingga sekarang. 

"Kesuksesan breeding ini adalah kesuksesan kita bersama dalam menyelamatkan satwa-satwa yang terancam punah,” tutur Daniel Thian, selaku Head of Digital Marketing Taman Safari Indonesia Group.(*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved