Sepenggal Kisah Masa Kecil Gubernur Bali Koster, Makan Nasi Cacah dan Gizi Buruk

Enaknya pejabat dari orang susah pasti bisa mudah berempati dengan orang susah, kayak beliau dan saya

Penulis: Putu Supartika | Editor: Kambali
Tribun Bali/Putu Supartika
Gubernur Bali I Wayan Koster saat peletakan batu pertama pembangunan Gedung Kantor MDA Kota Denpasar, Sabtu (29/8/2020). 

Laporan Wartawan Tribun-Bali.com, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gubernur Bali, Wayan Koster mengungkapkan cerita susah di masa kecilnya.

Hal itu dikatakan saat bersama Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Masduki.

Keduanya dikatakan sama-sama berangkat dari keluarga susah.

Sehingga menurut Koster, pejabat dari orang susah akan lebih mudah berempati dengan orang susah.

Baca juga: Koster Sebut Saat Ini Wisatawan ke Bali Hanya Diam di Hotel dan Tak Mau Keliling

"Enaknya pejabat dari orang susah pasti bisa mudah berempati dengan orang susah, kayak beliau dan saya," kata Koster.

Koster menceritakan kisah hidupnya yang susah saat masa kecil kepada Tenten.

Koster mengaku dirinya waktu kecil makan nasi cacah.

"Makannya waktu kecil nasi cacah. Pak Menteri, di Bali saya makan dari singkong dicacah, didaur, dikeringin, ada basah, itu dimakan," kata Koster di Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali saat dilaksanakan penyerahan bantuan pemerintah bagi pelaku usaha mikro (BPUM) secara simbolis.

"Kalau sekarang dikatakan gizi buruk. Makanya kecil, kurus, tapi teruji hadapi situasi sulit. Orangnya kecil tapi teruji, spartan, kuat berjuang dalam hadapi masalah seperti ini," katanya.

Baca juga: Terkait RUU Larangan Minuman Beralkohol, Koster: Nggak Akan Jadi Itu

Menteri koperasi dan UKM RI, Teten Masduki secara simbolis menyerahkan Bantuan Pemerintah bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) di gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Sabtu (14/11/2020).
Menteri koperasi dan UKM RI, Teten Masduki secara simbolis menyerahkan Bantuan Pemerintah bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) di gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Sabtu (14/11/2020). (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Koster juga mengaku mengaku akan mengembangkan Koperasi dan UMKM dari hulu ke hilir.

Menurutnya di Bali, UMKM tumbuh otodidak, hanya sedikit sentuhan dari pemerintah daerhanya.

"Makanya Kadis (Kepala Dinas) Koperasi saya marah-marahin. Jangan gaya, jangan berjarak antara Kadis dengan masyarakat harus menyatu. Kalau curhat artinya ada yang tidak beres dianatar kita, ini artinya Kadis tidak beres, kalau Kadis gak beres, gubernurnya juga nggak beres, simpel aja," katanya.

Ia pun mengatakan tidak bagus melakukan sesuatu dengan pendekatan kekuasaan. 

"Pak Kadis (Koperasi dan UMKM) kalau gitu tak pecat. Betul-betul urusi. Orang susah disusahin, ini kebiasaan dari jaman dahulu orang susah disusahin, haduh kacau," katanya.

Baca juga: Kepada Menkop RI, Koster: Waktu Kecil Saya Makan Nasi Cacah, Kecil-kecil Tapi Teruji & Spartan

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved