Anggota DPRD yang Disapa Oma Ini Meninggal di Bandung, Begini Ungkap Sekwan & Ketua DPRD Klungkung
Anggota DPRD Klungkung dari Fraksi Gerindra, Ni Nyoman Martini didapati meninggal dunia di kamar hotel di Bandung, Sabtu siang (14/11/2020).
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Anggota DPRD Klungkung dari Fraksi Gerindra, Ni Nyoman Martini didapati meninggal dunia di kamar hotel di Bandung, Sabtu siang (14/11/2020).
Sebelumnya, wanita asal Desa Besan, Dawan itu mengikuti kegiatan kunjungan kerja ke Kota Bandung.
Sekwan Klungkung I Wayan Sudiarta menjelaskan, Nyoman Martini sebelumnya tidak mengeluh sakit apapun.
Bahkan ia tampak begitu sehat ketika mengikuti kunjungan kerja di kota berjuluk Paris van Java tersebut.
"Sebelumnya almarhum (Martini) tidak ada mengeluh sakit apa-apa. Bahkan Jumat malam (13/11) masih bisa ngobrol dengan bapak wakil ketua (Tjok Agung)," ungkap Sudiarta.
Bahkan sebelum berangkat, Martini dan anggota dewan lainnya juga sudah sempat rapid test. Hasilnya pun non reaktif.
Mertini didapati tidak sadarkan diri di kamar hotel, Sabtu (14/11) siang.
Ketua DPRD Klungkung AA Gde Anom mengungkapkan, rencananya rombongan DPRD Klungkung tersebut akan kembali ke Bali, Sabtu (14/11) siang.
Sekira pukul 10.00 Wita, semua rombongan DPRD Klungkung sudah berada di lobi hotel untuk bersiap ke Bandara.
Hanya saja Martini tidak kunjung turun ke loby.
"Martini ketika itu tidak kunjung turun dari kamarnya. Kami wa tidak dibaca, kami terus telpon tidak diangkat," ungkap AA Gde Anom.
Karena kejanggalan tersebut, pihaknya pun berkoordinasi dengan pihak hotel agar petugas dapat mengecek Martini di kamarnya.
Ketika diketuk, ternyata wanita yang kerap disapa "oma" oleh rekan-rekan kerjanya itu tidak kunjung merespon.
Petugas lalu membuka paksa kamar, dan saat itu Martini didapati dalam posisi telungkup di kasur.
"Ketika petugas membuka pintu, Martini sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri dalam posisi telungkup. Pakaiannya berserakan di kasur," ungkap Sekwan Klungkung I Wayan Sudiarta.
Martini lalu dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, Martini diperkirakan meninggal Sabtu (14/11) pagi.
Besar kemungkinan penyebab meninggalnya karena sakit jantung.
Jenazah almarhumah rencananya akan diterbangkan ke Bali, Minggu (15/11/2020).
Bagi rekan-rekannya sesama anggota dewan, Martini yang kerap disapa "oma" ini merupakan sosok wanita yang ceria dan sangat loyal.
Bahkan sosok keibuannya, menjadi tauladan bagi anggota dewan lainnya, yang rata-rata usianya lebih muda.
Diwartakan sebelumnya, kabar duka datang dari institusi DPRD Klungkung, Bali.
Satu orang anggota DPRD Klungkung dari Fraksi Gerindra, Ni Nyoman Martini ditemukan meninggal dunia di kamar hotel di Bandung, Sabtu siang (14/11/2020).
Ni Nyoman Martini diketahui sedang mengikuti kegiatan kunjungan kerja di Kota Bandung, Jawa Barat.
Perempuan asal Desa Besan, Dawan Klungkung ini mengikuti kunjungan kerja bersama rombongan DPRD Klungkung.
Ketua DPRD Klungkung AA Gde Anom mengungkapkan, rencananya rombongan DPRD Klungkung tersebut akan kembali ke Bali, Sabtu (14/11) siang.
Sekira pukul 10.00 Wita, semua rombongan DPRD Klungkung sudah berada di loby hotel untuk bersiap ke Bandara.
Hanya saja Martini tidak kunjung turun ke lobi.
" Martini ketika itu tidak kunjung turun dari kamarnya. Kami wa tidak dibaca, kami terus telpon tidak diangkat," ungkap AA Gde Anom.
Karena kejanggalan tersebut, pihaknya pun berkoordinasi dengan pihak hotel agar petugas dapat mengecek Martini di kamarnya.
Ketika diketuk, ternyata Martini tidak merespon.
Petugas lalu membuka paksa kamar, dan saat itu Martini didapati dalam posisi telungkup di kasur.
" Ketika petugas membuka pintu, Martini sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri dalam posisi telungkup. Pakaiannya berserakan di kasur," ungkap Sekwan Klungkung I Wayan Sudiarta.
Martini lalu dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, Martini diperkirakan meninggal Sabtu (14/11) pagi.
Besar kemungkinan penyebab meninggalnya karena sakit jantung.
Jenazah almarhum rencananya akan diterbangkan ke Bali, Minggu (15/11/2020). (*)