Permintaan Kain Gringsing Motif Lubeng Meningkat
Permintaan kain gringsing motif lubeng meningkat setelah terpampang di mata uang pecahan nominal Rp. 75 ribu
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Kain ini ditetapkan sebagai warisan budaya nasional di tahun 2015.
Bagi masyarakat di Desa Adat Tenganan Pegringsingan, kain gringsing merupakan simbol Desa Tenganan.
Kain kebanggaan krama Adat Tenganan Pegringsingan, dan dipakai saat mengelar upacara sakral dan disucikan warga sekitar.
Banyak filosofi dan makna yang tersirat dalam kain.
Secara bahasa, "gering" artinya sakit dan "sing" artinya tidak.
Berarti gringsing adalah tidak sakit.
Sedangkan istilahnya, kain gringsing sebagai kain penolak bala.
Wajib hukumnya krama Tenganan memakai kain ini saat ritual sakral.
Seandainya ada warga tak memakai akan diberi sanksi.
Simbol dan makna yang tersirat di dalam kain gringsing.
Seperti warna merah yang mensimbolkan Dewa Brahma, warna kuning atau putih menyimbolkan Dewa Siwa, sedangkan warna hitamnya /biru simbol Dewa Wisnu.
Ketiga warna tersebut adalah simbul dari Trimurti. Sebagai keseimbangan.(*).