Bali Dapat Prioritas Banpres UMKM Rp 2,4 Juta, Menkop Teten Masduki Beberkan Hal Ini

Dia menyebutkan, dampak pandemi ini bukan hanya di satu daerah saja, melainkan seluruh pelosok Tanah Air, tanpa terkecuali di daerah Bali.

Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) RI Teten Masduki saat hadir dalam kegiatan Muhammadyah International Business Forum (MIBF) di Harrys Hotel and Conventions Jalan Cokroaminoto Denpasar, Senin (25/11/2019) 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 memukul para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Tanah Air. 

Dampak tersebut sangat dirasakan mereka, mulai sulitnya mencari bahan baku dan penurunan omzet penjualan. 

Oleh sebab itulah pemerintah kemudian menggelontorkan beragam program agar para pelaku UMKM bisa kembali melakukan aktivitas usahanya. 

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, untuk pelaku UMKM yang usahanya mengalami penurunan produksi maupun penjualan, telah dialokasikan program restrukturisasi pinjaman dan subsidi bunga.

"Sementara untuk pelaku UMKM yang memang tidak bisa lagi mendirikan usahanya sama sekali, diberikan program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif sebesar Rp 2,4 juta kepada UMKM dan saat ini, Banpres Produktif telah disalurkan kepada 9,3 juta pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia dengan jumlah bantuan sebesar Rp 22,38 triliun," ujarnya mengutip siaran resminya, Senin (16/11/2020).

Dia menyebutkan, dampak pandemi ini bukan hanya di satu daerah saja, melainkan seluruh pelosok Tanah Air, tanpa terkecuali di daerah Bali.

Teten menjelaskan, UMKM sektor pariwisata di Bali yang sangat bergantung pada kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik, mengalami penurunan yang drastis.

Sebab, sektor pariwisata hampir semua terhenti akibat pandemi.

"Makanya, kontraksi di Bali masih tinggi, yaitu negatif 12 persen. Tapi, begitu turis datang lagi, saya meyakini bahwa perekonomian Bali bakal langsung melesat lagi," ucapnya.

Oleh karena itu, Teten berharap, program Banpres Produktif sebesar Rp 2,4 juta ini bisa bermanfaat digunakan untuk kegiatan yang produktif.

"Karena selama ini Bali memberikan kontribusi besar pada perekonomian nasional, khususnya di sektor pariwisata, maka Banpres Produktif untuk Usaha Mikro di Bali termasuk yang kita prioritaskan. Bali itu Showroom Indonesia ke dunia internasional," katanya.

Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, dari usulan sebanyak 214.118 pelaku usaha mikro, telah berhasil divalidasi dan disahkan sebanyak 131.693 orang.

Sehingga, total alokasi Banpres Produktif untuk Usaha Mikro untuk Bali sebesar Rp 316 miliar.

"Awalnya, Bali hanya mendapat alokasi 90.000-an pelaku usaha mikro. Namun, kami terus melobi karena kami memang butuh," ujar Koster.

Di samping Banpres Produktif, Pemprov Bali juga tak tinggal diam dalam membantu Koperasi dan UMKM di masa Pandemi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved