Kisah Made dan Putu, Musisi Bali Kini Jualan di Pinggir Jalan, Karaoke Gratis dan Diusir Satpol PP

Itu sudah komplit dengan karaoke, dan alat musik untuk akustikan. Kalau mau tambah musisi, tinggal tambah lagi sedikit

Penulis: Putu Supartika | Editor: Kambali
Tribun Bali/Rizal Fanany
Musisi Made Sudarsana dan Putu Yukti Prayoga membuat inovasi Vesbar atau Vespa Bar di kawasan Jalan Bukit Tunggal, Denpasar, Bali, Selasa (17/11/2020). 

Laporan Wartawan Tribun-bali.com, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pandemi Covid-19 memaksa semua orang memutar otak untuk menciptakan peluang baru.

Seperti halnya musisi dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini yang membuat kreativitas dan inovasi bernama Vesbar atau Vespa Bar.

Berikut ini kisah dan cerita awal mulanya.

Baca juga: Satu ASN di Dinas Lingkungan Hidup Buleleng Positif Covid-19

Musisi itu adalah Made Sudarsana.

Ia merupakan musisi di cafe dan pemain keyboard Tol Band Tol

Ia bersama sepupunya yang seorang PMI, Putu Yukti Prayoga.

Ide membuat Vesbar ini muncul setelah tiga bulan menganggur akibat pandemi Covid-19.

Sudarsana tak lagi bisa bernyanyi dari cafe ke cafe, begitupun Prayoga harus pulang dari kapal pesiar.

Dan kebetulan, Sudarsana memiliki vespa dan Prayoga memiliki keahlian sebagai bartender.

Baca juga: 107 Juta Rakyat Indonesia Bakal Disuntik Vaksin Covid-19, Dua Dosis per Orang

Modal Rp 2,5 juta

Mereka berdua mengeluarkan modal Rp 2,5 juta.

Vespa mulai dimodifikasi agar tampak seperti bar.

Juga dilengkapi dengan tedung poleng, sound system sehingga pembeli akan dihibur dengan musik.

“Kami mulai start pada 5 Juli 2020 bertepatan dengan purnama. Karena kasihan vespanya diam, dan sepupu saya punya peralatan bar," ujar Sudarsana yang ditemui di rumahnya Jalan Bukit Tunggal, Denpasar, Bali, Selasa (17/11/2020) siang.

"Idenya saya lihat food truck di google, dan di sana saya menemukan penjual kopi dengan motor tua di Australia, akhirnya kepikiranlah buat Vesbar ini,” kata dia.

Baca juga: Tercatat 29 Ribu Lebih Pelaku UMKM di Usulkan Badung Terima Banpres BPUM

5 varian menu dan karaoke gratis

Ada lima varian menu yang dijual.

Adalah Bali Green, Bali Ocean, Mojito, Bali Sunset Jelly, Jelly Fruit Squash.

“Selain itu, juga ada varian kopi, karena belakangan banyak muncul coffee shop jadi isi kopi walaupun basic kami bukan di kopi,” imbuh Prayoga.

Sejak sebulan belakangan ini, mereka membuka promo yakni setiap pembelian 1 cup minuman untuk anak 5-10 tahun akan mendapat kursus gitar dan keyboard gratis selama 30 menit.

Baca juga: Luhut Sebut Covid-19 Bisa Dikendalikan Bila Pejabat Tidak Aneh-aneh Buat Kerumunan

Pengunjung juga bisa karaoke secara gratis sambil menikmati minuman.

Mereka juga sering melakukan kolaborasi dengan angkringan maupun pedagang seperti pedagang sate, dagang soto.

Dan siap diundang ke berbagai acara mulai dari manggang-manggang, ulang tahun, hingga pernikahan.

Untuk acara manggang-manggang hingga ulang tahun syaratnya cukup membeli minimal 20 cup minuman.

Sementara untuk pernikahan minimal 100 cup minuman.

“Itu sudah komplit dengan karaoke dan alat musik untuk akustikan. Kalau mau tambah musisi, tinggal tambah lagi sedikit,” kata Sudarsana.

Untuk harga 1 cup minuman pun sangat terjangkau, hanya Rp 10 ribu.

Jika diundang untuk acara, harga minuman lebih murah yakni berkisar antara Rp 8.500 hingga Rp 9.000.

Baca juga: AAUI Cabang Denpasar Turut Berpartisipasi Cegah Penyebaran Covid-19, Serahkan Wastafel Portable

20 cup per hari

Dalam sehari mereka mampu menjual rata-rata 20 cup minuman, dan akan lebih banyak jika ikut kolaborasi dengan pedagang maupun acara.

Jika tak ada undangan ataupun kolaborasi, mereka bisa ditemui di pinggir jalan di Jalan Bukit Tunggal, Denpasar mulai pukul 14.00 hingga pukul 21.00 Wita.

Awal-awal membuka Vesbar mereka sempat berjualan di Lapangan Puputan Badung, namun sering didatangi Satpol PP sehingga pindah ke Pantai Kuta.

Baca juga: Bupati Artha Salurkan Bantuan Sosial Berupa Sembako Alokasi DID Covid-19

Di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali pun mereka tetap harus kucing-kucingan dengan Satpol PP.

Akhirnya mereka pun memilih berjualan di depan rumahnya dan melayani kolaborasi maupun undangan.

“Kalau mau undang kami, telepon saja paginya, kami siap datang, kami membuka open BO,” katanya sambil tertawa. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved