Trotoar Baru di Depan Stadion Dipta Dimanfaatkan Pedagang Nakal

pedagang liar mendirikan lapak dagangan di atas trotoar di By Pass Dharma Giri Gianyar

Istimewa
Foto: Satpol PP Gianyar saat melakukan sidak pedagang liar di jalur pedestarian By Pass Dharma Giri, Gianyar, belum lama ini. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Trotoar di By Pass Dharma Giri Gianyar, Desa Buruan, Gianyar, Bali, yang dibuat dengan anggaran miliaran rupiah, dengan tujuan menjadi akses pejalan kaki dan mempercantik pintu masuk Stadion Dipta, justru dibuat kumuh oleh pedagang liar.

Sebab mereka mendirikan lapak dagangan di atas trotoar yang terbuat dari batu alam tersebut.

Meski demikian, Satpol PP Gianyar belum memberikan tindakan tegas pada para pedagang, dimana Satpol PP Gianyar mengaku masih melakukan pembinaan terhadap pedagang nakal ini. 

Informasi dihimpun Tribun Bali, Rabu (18/11/2020), para pedagang liar ini biasanya berjualan saat malam hari.

Baca juga: Jet Tempur F-16 Taiwan Menghilang dari Radar Ketika Latihan, AU Putuskan Kandangkan Seluruh Armada

Baca juga: Inilah Sejumlah Pembelaan Pemprov DKI Terkait Kerumunan Massa dalam Acara Habib Rizieq

Baca juga: Kalah 0-6 dari Spanyol, Toni Kroos: Ini Sangat Menyakitkan!

Dagangan yang diperjual belikan di sana, sebagian besar merupakan makanan.

Mereka mengaku terpaksa melakukan hal ini, karena kehilangan pekerjaan akibat pandemi, dan tak memiliki tempat berjualan di pasar.

"Kalau dicarikan tempat berjualan yang bagus, kami pasti mau pindah dari sini. Kami terpaksa, karena butuh makan. Pekerjaan sudah tidak ada," ujar seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya. 

Kepala Satpol PP Gianyar, Made Watha, membenarkan adanya sejumlah pedagang liar yang memanfaatkan jalur pedestrian di By Pass Dharma Giri untuk berjualan.

Pihaknya pun telah beberapa kali melakukan sidak di tempat tersebut.

Menurut dia, kelakuan para pedagang liar ini sudah melanggar ketertiban umum.

"Ini melanggar Perda tentang keterlibatan umum, karena itu seharusnya mereka tidak berjualan di sana," ujarnya.

Sejumlah pedagang, kata dia, juga telah dipanggil.

Namun dalam hal ini, pihaknya masih melakukan pembinaan terhadap para pedagang tersebut.

"Mereka ngakunya, disamping karena akibat PHK karena mewabahnya pandemi Covid-19, alasan lainnya mereka mengaku tidak punya tempat berjualan di pasar-pasar resmi," ujar Watha. 

Watha mengatakan, sudah beberapa kali melakukan sidak di tempat ini.

"Kita tetap berikan pembinaan terlebih dahulu, habis itu baru kita berikan tindakan atau sanksi," tandasnya. (*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved