Ngaben Bikul di Badung
BREAKING NEWS - Usir Hama Tikus, Upacara Ngaben Bikul di Badung Bakar 250 Ekor Lebih
Upacara ngaben bikul atau tikus dengan menggunakan sarwa prteteka dilakukan pemerintah Kabupaten Badung
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Upacara ngaben bikul atau tikus dengan menggunakan sarwa prateka dilakukan pemerintah Kabupaten Badung pada Kamis (19/11/2020).
Pengabenan sendiri di-puput atau dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Putra Kekeran Pemaron dari Gria Agung Mandara Munggu di Pantai Seseh, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali
Majelis Madya Subak Kabupaten Badung, Made Suka saat ditemui dilokasi pengabenan mengatakan, ngabenan bikul bukan kali pertamanya dilakukan di Badung.
Namun pada tahun 2009 sudah pernah dilakukan.
Hanya saja pengabenan bikul yang ada pada subak yeh saja.
Baca juga: WIKI BALI - Info Tarif dan Fasilitas Ruang Rawat Inap RSUD Bali Mandara
Baca juga: Terbukti Bersalah, Jerinx Dijatuhi 14 Bulan Penjara
Baca juga: BREAKING NEWS! Jerinx Divonis 1 Tahun 2 Bulan Penjara, Dinyatakan Terbukti Bersalah
"Kalau sekarang kan semua bikul (tikus), dari subak yeh dan subak abian. Sehingga kami harapkan bisa meminimalisir hama tikus di Badung," ujarnya.
Lanjut dijelaskan, pengabenan kali ini dilakukan secara simbolis yang mengaben bikul dengan jenis perempuan dan laki-laki.
Hanya saja total bikul yang dibakar yakni sebanyak 250 ekor lebih.
"Prosesinya sama seperti ngaben pada umumnya. Semua ini kita lakukan agar bikul yang diupacara mendapat tempat yang lebih baik, dan tidak lahir kembali menjadi tikus yang menjadi hama. Sehingga diyakini bikul yang sudah diupacarai tidak akan lahir kembali menjadi bikul," bebernya
Pihaknya mengatakan, upacara ngaben bikul ini biasanya dilaksanakan 10 tahun sekali.
Bahkan untuk kali ini dirinya mengaku anggaran yang dikucurkan untuk ngaben bikul dari APBD Badung tahun anggaran 2020.
"Kalau tidak salah anggaran menghabiskan Rp. 250 juta. Namun wacananya akan dilaksanakan kembali. Bergantung kondisi di lapangan," jelasnya.
Ia pun mengakui upaya niskala ini dilakukan sebagai upaya mengusir hama tikus di sawah petani di Gumi Keris.
Pasalnya untuk di Badung sendiri banyak lahan pertanian yang terserang hama tikus.
Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Pangan, serangan hama tikus kini terjadi di sejumlah wilayah, seperti di Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Abiansemal, hingga Kecamatan Petang.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan total lahan yang terkena dampak langsung sekitar 107 hektar dari total luas lahan pertanian di Badung sekitar 9.593 hektar.
"Prosesi ngaben ini sudah disiapkan dari 11 November 2020 lalu. Dengan kegiatan matur piuning di subak dan meboros bikul," pungkasnya. (*).