Progres Revitalisasi Pasar Banyuasri Capai 96 Persen, Didesain Semi Modern dan Bebas Sampah Plastik
pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu, sebelum akhirnya proyek tersebut dinyatakan final atau betul-betul selesai dikerjakan.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Progres revitalisasi Pasar Banyuasri hingga Minggu (22/11/2020) sudah mencapai 96 persen.
Sehingga diperkirakan mega proyek tersebut dapat selesai tepat waktu, yakni pada Desember 2020.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng, I Putu Adiptha mengatakan, untuk empat persen sisa pengerjaan ialah pemasangan instalasi listrik dan penataan taman.
Setelah semuanya rampung, pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu, sebelum akhirnya proyek tersebut dinyatakan final atau betul-betul selesai dikerjakan.
Baca juga: Lama Menumpuk, Gundukan Tanah di Eks Basement Balai Budaya Badung Dipindahkan
Baca juga: Kebakaran Mobil Gegerkan Warga di Bungaya Kangin Karangasem, Dugaan karena Korsleting
Baca juga: Fraksi NasDem-PSI-Hanura DPRD Bali: Sektor Pertanian Jangan Dilupakan Sebagai Prioritas
"Meski pengerjaannya optimis rampung diawal Desember, kami masih punya waktu tiga minggu lagi untuk melakukan evaluasi dan pengecekan. Sehingga tanggal 28 Desember nanti, ditetapkan proyek tersebut final semua. Sementara untuk upacara melaspas dan peresmian, disepakati akan dilakukan pada Januari 2021," ucapnya.
Meski proyek selesai dikerjakan, dalam dua tahun kedepan, pihak rekanan dalam hal ini PT Tunas Jaya Sanur, masih memiliki kewajiban untuk memelihara gedung tersebut.
Artinya, apabila terjadi kerusakan yang tidak disengaja, maka pihak rekanan lah yang akan bertanggung jawab untuk memperbaiki.
Apabila masa pemeliharaan oleh pihak rekanan sudah habis, aset Pasar Banyuasri rencananya akan diserahkan ke PD Pasar Buleleng, atau bantuan pihak ketiga.
Adiptha menyebut, Pasar Banyuasri ini didesain menjadi semi modern.
Artinya, pedagang yang berjualan nanti diwajibkan untuk menjaga kebersihan tempat, berjualan dengan bersih, bebas sampah plastik, dan menerapkan protokol kesehatan.
"Fasilitas yang diberikan lumayan. Ada tangga, eskalator, lift barang dan lift pengunjung. Di tempat jualan daging, juga ada AC-nya, jadi baunya tidak keluar.
PD Pasar kedepan harus pintar-pintar menghitung berapa beban yang dikeluarkan setiap bulan untuk pemeliharaan, apabila aset sudah diserahkan ke PD Pasar," jelasnya.
Imbuh Adiptha, pihak Kementerian PUPR saat ini juga sedang membuat drainase tepat di depan Pasar Banyuasri.
Hal ini tentu membawa keuntungan untuk Pasar Banyuasri sendiri, sehingga terbebas dari banjir.
Baca juga: Jika Habib Rizieq Sehat, Polda Jabar akan Panggil untuk Klarifikasi Kegiatan Megamendung
Baca juga: Ramalan Zodiak Karier 23 November 2020: Capricorn Kesulitan, Aquarius Terlibat Masalah
Baca juga: Fadli Zon Ngaku Dirinya yang Pertama Kali Usulkan Prabowo Jadi Menhan, Benarkah?
"Proyeknya beda, tapi terpadu. Jadi air dari pasar, akan bisa mengalir langsung Tukad Banyumala," tutupnya.
Seperti diketahui, Pasar Banyuasri dibangun tiga lantai. Dimana untuk lantai I disiapkan 200 los basah dan 252 los kering.
Sementara di lantai II disiapkan 244 los dan 184 unit kios. Sedangkan di lantai III disiapkan 8 unit kios kuliner dan areal parkir. Pasar ini dibangun dengan anggaran sebesar Rp 159.5 Miliar. (*)