Fenomena Hujan Es Landa Badung, Buleleng Bali hingga NTT, Ini Penyebab dan Dampaknya Menurut BMKG

Kejadian hujan es batu sebetulnya dikarenakan adanya pembentukan awan-awan hujan yang bila dilihat dari Citra Satelit Himawari BMKG,

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Kambali
Dok Raymundus Fernandes via kompas.com
Hujan es terjadi di Kecamatan Miomafo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur 

Iman menambahkan, pada kondisi tersebut awan-awan cukup tebal dan tinggi dimana sudah melewati level suhu pembekuan dengan angka minus 50 hingga minus 60 derajat Celcius.

Yang artinya memang pada ketinggian tersebut cukup dingin, dan uap air yang naik keatas terjadi penguapan secara terus-menerus, sampai nyaris pada ketinggian suhu 0 derajat, masih terus naik sehingga menjadi butiran-butiran es tergabung. 

"Butiran-butiran es yang tergabung ini membentuk bongkahan-bongkahan es yang cukup besar, dan jika dilihat secara kecepatan dari angin serta arah angin pada awan, sehingga terdapat perlukan didalam awan tersebut," kata dia.

"Dengan pembentukan butiran-butiran es yang menjadi bongkahan tadi pasti suatu saat akan turun, karena memang cukup berat dan mengikuti grafitasi dimana tekanan yang berada di awan cukup tinggi dan nanti akan turun kebawah yang relatif lebih hangat," sambungnya. 

Baca juga: Desa Tista Buleleng Diguyur Hujan Es

Ketika turun kebawah dalam bentuk bongkahan es, lalu otomatis dengan adanya geseran udara dan ketinggian yang cukup jauh sekitar 3 kilometer air akan tergesek dengan udara sehingga akan membentuk bongkahan-bongkahan es yang kecil seperti kelereng.

Dan biasanya kejadian hujan es batu ini terjadi dengan jangka waktu sebentar sekitar 10 menit. 

"Sementara hujan es batu bisa saja terjadi kembali di Bali. Hujan es batu sendiri merupakan suatu hal yang lumrah. Dikarenakan perubahan musim yang tidak merata pada suatu daerah seperti masih terdapat beberapa daerah yang mengalami musim pancaroba dan sebagainya sudah memasuki musim hujan," jelasnya.

"Sebagian besar hujan es batu ini terjadi di musim pancaroba namun tidak menutup kemungkinan jika terjadi juga pada musim hujan," tambahnya. 

Tentu saja hujan es batu ini akan menimbulkan dampak bagi masyarakat.

Dikarenakan bentuknya yang keras seperti es batu, maka ketika turun dan kecepatan nya cukup tinggi lalu mengenai kendaraan yang sedang melintas akan membahayakan. 

"Misalnya saja mengenai kaca mobil akan membuat kaca retak, atau mengenai pengendara motor tentunya akan merasakan kesakitan. Maka dari itu diimbau pada masyarakat saat berkendara dan menemui hujan es batu agar berteduh saja ditempat yang aman," tutupnya.

Baca juga: Viral Fenomena Hujan Es di Badung Bali, Berikut Ini Peringatan Dini BMKG pada Jumat 20 November 2020

Penyebab hujan es bisa terjadi

Kepala Subbid Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra mengatakan, dalam ilmu meteorologi, hujan es disebut dengan hail.

Hail atau hujan es, jelas dia, merupakan presipitasi yang terdiri dari bola-bola es.

"Salah satu proses pembentukannya (hujan es) adalah melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku," ujar Agie saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Diawali Hujan Deras dan Angin Kencang, Fenomena Hujan Es Terjadi di Desa Pelaga Badung

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved