Human Interest Story
Perjuangan Wayan Wita Masuk 5 Besar Kategori Guru SD Inovatif Tingkat Nasional dari Kemendikbud
Pemberian penghargaan ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2020 yang jatuh pada 25 November 2020 mendatang
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Setelah berhasil menerapkan itu, Wayan Wita kemudian membuat inovasi kedua yakni e-learning.
E-learning ini sama halnya dengan ujian online namun lebih simpel dan pada semester kedua nanti jika pandemi Covid-19 masih terus berkelanjutan akan membuat inovasi lain bekerjasama dengan pihak ketiga yakni melajah.id.
"Saya akan membuat suatu e-learning yang berbasis moodle. Jadi nanti e-learning ini akan sama dengan universitas-universitas yang ada di Indonesia. Jadi siswa SD sudah kita ajarkan suatu aplikasi selevel universitas," paparnya.
Pada 25 November mendatang, Wayan Wita pun akan berangkat ke Jakarta untuk menerima apresiasi tersebut yang direncanakan diberikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.
Kepala Sekolah SD No. 4 Benoa, Dra. Ni Made Nuratih, M.PD menyampaikan harapan kedepannya akan muncul guru-guru inovatif seperti salah satunya I Wayan Wita.
"Kita sudah berkomitmen bersama-sama guru, kita tidak menyerah meskipun ada pandemi. Kita tetap mendidik siswa dengan berbagai cara, walaupun nanti pembelajaran sudah tidak jarak jauh lagi atau mulai tatap muka. Ini (inovasi Wayan Wita) dapat berperan dan dimanfaatkan siswa," imbuhnya.
Kegiatan yang diselenggarakan secara daring tersebut berlangsung pada tanggal 1 sampai 20 November 2020.
Peserta yang mendaftar pada kegiatan ini berjumlah 841 orang yang berasal dari 34 provinsi dan 5 SILN (Sekolah Indonesia Luar Negeri), yang diseleksi menjadi 20 besar untuk masing-masing kategori.
Selanjutnya, pada sesi akhir dilakukan presentasi secara daring guna menentukan lima peserta terbaik untuk masing-masing kategori.
Pemenang kategori guru SD Inovatif adalah Yunina Resmi Prananta, M.PD (SD Negeri Wonolelo, Kab.Wonosobo Jawa Tengah), Nuh Baehaque Gaffar, S.PD (Sekolah Indonesia, Jeddah, Arab Saudi) Aris Kukuh Prasetyo, S.PD.,M.PD (SD Negeri Delik 02, Kab.Semarang Jawa Tengah), Tri Sulistyo Rini, S.I.PUST.,S.PD (SD.Negeri 01 Ploso Kan.Kalanganyar Jawa Tenggah) dan I Wayan Wita, S.PD (SD Negeri No.4 Benoa Kab.Badung Bali).
Wayan Wita menyampaikan untuk kedepannya ia ingin menjadikan SD No. 4 Benoa berbasis IT karena saat ini pihaknya telah memiliki website resmi yang menggunakan sch.id.
"Website inilah yang akan kita kembangkan nanti, sehingga nanti apapun nanti kegiatan apa yang kita selenggarakan terangkum disana. Kemudian pengembangan-pengembangan IT seperti penggunaan Internet dan lain sebagainya bisa kita rampungkan. Segala jenis bentuk IT dari e-learning, ujian online dan lain sebagainya kita akan terapkan untuk semua guru sehingga kita nanti bisa menjadi satu percontohan," paparnya.
Menurutnya peranan IT ditengah pandemi Covid-19 ini sangat penting dan sangat besar sekali, meskipun di SD tidak ada mata pelajaran TIK tapi IT penting karena tanpa IT kita tidak dapat berkembang.
Siswa didik sekarang ini lahir di zaman milenial sehingga penggunaan gadget khususnya Handphone sudah menjadi hal biasa bagi mereka sehingga tidak terlalu kesulitan dalam menerapkan ujian online dan e-learning.(*)