Ngopi Santai

Adios Diego Maradona

Di balik kejeniusannya di lapangan bola, kesehatan Diego Maradona memang menyedihkan sejak usianya masih belia.

Penulis: DionDBPutra | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Dwi Suputra
Ilustrasi - Diego Armando Maradona 

Rekan Maradona di Argentina, Osvaldo Ardiles, mengenang momen-momen yang ia lewati bersama mendiang kala mengantar  Argentina juara Piala Dunia 1978.

"Terima kasih Diego atas pertemananmu dan sepak bolamu yang mahamulia tanpa tanding. Pesepak bola terbaik dalam sejarah olahraga ini. Begitu banyak momen-momen menyenangkan bersama. Sulit mencari mana yang terbaik. Berisirahatlah dalam damai, kawan."

Diego Maradona dan mendiang pemimpin besar Kuba, Fidel Castro
Diego Maradona dan mendiang pemimpin besar Kuba, Fidel Castro (Net)

Begitulah Maradona. Dia sungguh seorang legenda.  Kisah hidupnya mencerminkan kisah kemanusiaan seutuhnya. Ada saat untung, ada kala malang melanda.

Diego lahir untuk sepak bola. Ia merupakan aktor bola paling brilian sekaligus paling kontroversial dalam sejarah. Ia pun anak sepakbola yang lahir sambil menanggung beban paling lengkap.

Ia pernah dipuja dan dipuji melampaui gunung tertinggi, tetapi juga terhempas ke jurang terdalam karena kelemahan  manusiawinya,

Kematian adalah sesuatu yang pasti. Setiap manusia tak luput dari hukum kenisbian, bahwa seorang gladiator sekalipun, suatu waktu harus menyarungkan pedang.  Bintang di langit tak selamanya terang. Ada waktu ia redup tertutup awan.

Untuk Diego Armando Maradona yang hebat, terima kasih untuk pelajaran hidup yang luar biasa. Selamat jalan. Requiescat In Pace. (dion db putra)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved