Corona di Bali

Cok Ace Minta Pelaku UMKM Segera Lakukan Transformasi Digital

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) meminta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) segera melakukan transformasi

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dokumentasi Pemprov Bali
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menghadiri kegiatan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) Tahun 2020 yang diselanggarakan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) di Rumah Sanur Creative Hub, Kamis (26/11/2020) 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) meminta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) segera melakukan transformasi digital.

Hal itu dilakukan agar UMKM bisa segera bangkit dari keterpurukan akibat terdampak pandemi Covid-19.

Menurutnya, situasi pandemi Covid-19 memerlukan daya juang dan kerja keras agar masa-masa bisa segera terlewati.

Daya juang dan kerja keras itu juga harus dimiliki oleh pelaku UMKM agar mampu bertahan, bangkit dari keterpurukan dan mengembangkan usaha di tengah pandemi.

Baca juga: Banten Saiban, Ini Pentingnya Kata Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti

Baca juga: Cinta Terlarang Berakhir Nyawa Melayang, Istri Cium Kaki Suami dalam Kondisi Mandi Darah

Baca juga: Dua Minggu Jelang Coblosan, Bawaslu Bali Intens Awasi Penyaluran Bansos Covid-19

“Salah satu caranya adalah dengan melakukan transpormasi digital melalui pemanfaatan platfom digital,” kata Cok Ace saat menghadiri kegiatan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) Tahun 2020 yang diselanggarakan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) di Rumah Sanur Creative Hub, Kamis (26/11/2020). 

Penglingsir Puri Ubud ini menambahkan, teknologi digital saat ini merupakan elemen penting dalam upaya meningkatkan pemasaran produk UMKM.

Dengan memanfaatkan platform digital, proses pemasaran bisa dilakukan lebih cepat dan luas.

Baca juga: Badung Terima Dana Transfer DIPA APBN 2021 Sejumlah Rp 755 Miliar, Meningkat dari Tahun Sebelumnya

Baca juga: Ketua FPI Galang Ditangkap Polisi, Upload Gambar Megawati Gendong Jokowi di Facebook

Baca juga: Kanit Laka Lantas Pastikan Kasus Laka di Simpang Tiga Soputan-Imam Bonjol karena Tabrakan

Oleh sebab itu “UMKM go Digital” merupakan kebutuhan mendesak untuk saat ini.

"Karena dengan 'UMKM go Digital', pelaku UMKM diharapkan bisa memenangkan persaingan baik di tingkat lokal maupun global," tutur Guru Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu.

Untuk mempercepat proses digitalisasi UMKM, Cok Ace menyampaikan bahwa Pemprov Bali telah melakukan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan seperti perguruan tinggi, perbankan, pengusaha, koperasi dan pihak lainnya.

Bahkan, di Bali saat ini sudah ada marketplace 'Bali Mall' yang secara khusus untuk penjualan produk lokal Bali produksi UMKM lokal.

Baca juga: Perkara Jerinx SID Berlanjut, Jaksa Sebut Putusan Hakim Belum Penuhi Rasa Keadilan

Baca juga: Pengangguran di Karangasem Meningkat Selama Pandemi, Kini Jumlahnya Capai 5.306 Orang

Baca juga: Tim Kajian Daerah Setjen Dewan Ketahanan Nasional Kunker di Bali, Lalu Sambangi Makodam IX/Udayana

"Kami juga dorong pelaku UMKM lokal bekerja sama dengan platfom digital nasional dalam mengembangkan usahanya," jelas mantan Bupati Gianyar itu.

Sejalan dengan itu, ia memandang kegiatan ICCF sangat relevan dan dapat mendukung kebijakan yang dilaksanakan Pemprov Bali.

Ia berharap dengan penyenggaraan ICCF di Bali, pelaku UMKM di Bali termotivasi untuk bisa naik kelas.

UMKM Bali diminta memanfaatkan momen ini untuk memperoleh informasi dan peluang bagi pengembangan usahanya. 

Selain memanfaatkan platform digital, Wagub Cok Ace menyarankan pelaku UMKM membangun korporasi dengan cara menggabungkan diri dalam wadah koperasi untuk meningkatkan sumber daya dan kemampuan demi memenangkan persaingan.

Baca juga: Petani di Tabanan Ditemukan Tergeletak di Pematang Sawah, Diduga Kelelahan Seusai Membajak Sawah

Baca juga: Pemkot Denpasar Terima DIPA 2021 dan Dana Transfer Daerah dari Pusat Senilai Rp 958 Miliar

Lebih dari itu, koperasi yang dibentuk oleh para pelaku UMKM hendaknya mempunyai divisi marketing sebagai transformasi untuk sarana meningkatkan penjualan di masa pandemi.

Cok Ace memaparkan, Indonesia, tak terkecuali Bali, saat ini dihadapkan pada persoalan ekonomi akibat adanya pandemi Covid-19.

Bahkan, Bali mengalami tekanan ekonomi paling berat jika dibanding provinsi lainnya.

"Pertumbuhan ekonomi Bali terkontraksi hingga minus 12,28 persen pada triwulan tiga tahun ini," ujar Cok Ace.

Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali itu mengakui bahwa beratnya tekanan terhadap ekonomi Bali disebabkan karena besarnya ketergantungan pada sektor pariwisata.

Mengacu hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali ada tiga sektor yang mengalami dampak paling parah, yaitu akomodasi makan dan minum sebesar 92,47 persen, sektor jasa sebesar 90,90 persen, sektor transportasi dan perdagangan sebesar 90,34 persen.

"Hasil survei itu memberi gambaran beratnya tantangan yang harus dihadapi sektor perekonomian Bali akibat pandemi Covid-19," paparnya.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah  (UKM) RI, Teten Masduki sependapat hal tersebut.

Ia mengapresiasi upaya yang dilakukan berbagai pihak dalam membangkitkan kembali sektor UMKM di tengah pandemi Covid-1919.

"Transfromasi digital merupakan sebuah keharusan bagi pelaku UMKM dalam menghadapi tata kehidupan era baru," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali Trisno Nugroho mengatakan, UMKM sebagai salah satu penopang ekonomi yang jumlahnya saat ini tercatat tak kurang dari 482 ribu.

"83 persen PDRB kita disumbang oleh UMKM," jelasnya.

Di tengah pandemi Covid-19, Trisno menyebut hampir seluruh UMKM mengalami penurunan tingkat penjualan, khususnya yang belum memanfaatkan platform digital dan pemasarannya masih lokal.

"Agar bisa segera bangkit, saatnya UMKM melakukan transformasi digital," ucapnya.

Sebagai bentuk dukungan atas upaya transformasi digital, BI meluncurkan sistem pembayaran online QRIS yang saat ini telah diikuti oleh 158.552 merchant.

Bahkan menurutnya, dari segi jumlah kepesertaan merchant, Bali masuk dalam 10 besar nasional. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved