Harga Cabai di Pasar Badung Mengalami Kenaikan Rp. 5.000
Harga cabai di Pasar Badung mengalami kenaikan Rp 5 ribu per hari dalam beberapa waktu terakhir.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Harga cabai di Pasar Badung, Denpasar, Bali, mengalami kenaikan Rp. 5 ribu per hari dalam beberapa waktu terakhir.
Hal itu diakui oleh salah satu pedagang bumbu dapur, Ni Luh Erawati, Kamis (26/11/2020) siang.
"Cabe semua naik. Per hari naik Rp. 5 ribu. Lombok kemarin Rp. 25 ribu per kilo, hari ini Rp. 30 ribu," kata Erawati.
Selain itu, cabai keriting yang kemarin Rp. 25 ribu juga naik menjadi Rp. 30 ribu.
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok 27 November 2020, Capricorn Sebaiknya Mendengarkan Suara Hatinya
Baca juga: Monopoli Ekspor Lobster Kian Benderang, Terkuak Uang Suap Dipakai Beli Jam Rolex & Barang Mewah Ini
Baca juga: Dewa Wisnu dan Awatara, Berikut Penjelasan Jro Mangku Ketut Maliarsa
Sementara cabai merah naik dari Rp. 30 ribu menjadi Rp. 35 ribu.
Tak hanya cabai, harga bawang juga mengalami kenaikan.
Bawang putih yang awalnya Rp. 20 ribu, naik menjadi Rp. 22 ribu.
“Bawang bombai juga naik terus mengalami kenaikan yang awalnya Rp. 15 ribu, naik menjadi Rp. 17 ribu, menjadi Rp. 20 ribu dan sekarang jadi Rp. 22 ribu,” imbuh pedagang asal Kelurahan Padangsambian ini.
Walaupun harga bumbu dapur ini mengalami kenaikan, namun menurutnya tak berpengaruh pada penjualan.
Dikarenakan harga murah justru membuat pembeli menurun.
“Lebih enak jual mahal, karena banyak yang nyari. Kalau murah, lama laku, karena pembeli jarang ke pasar, dia kan beli banyak. Kalau mahal, mereka beli sedikit-sedikit dan sering,” katanya.
Sementara untuk omset jika dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19 mengalami penurunan drastis.
Sebelum pandemi, dalam sehari omset penjualannya mencapai Rp. 10 juta, namun kini hanya Rp. 3 juta.
“Untung ada new normal, ada sedikit kenaikan dibandingkan awal Covid-19,” katanya. (*).