Gung Mas Pemayun Rilis Album Kedua Berjudul 'Karma'
Gung Mas Pemayun, sapaan akrabnya, membuktikan konsistensi dalam berkarya dengan kembali merilis album kedua berjudul 'Karma', Sabtu (28/11/2020)
Penulis: Noviana Windri | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bagi penyanyi cilik berdarah Bali, Dewa Ayu Agung Istri Mas Widia Pradnya Suari Pemayun, pandemi Covid-19 bukanlah hambatan untuk terus berkarya.
Gung Mas Pemayun, sapaan akrabnya, membuktikan konsistensi dalam berkarya dengan kembali merilis album kedua berjudul 'Karma', Sabtu (28/11/2020).
Dalam album ini berisikan 8 buah lagu diantaranya Karma, Sang Dewi, Kefis Kedasih, Menghafal Abjad, Kanda Pat, Batubulan, Panca Yadnya, dan Pasuwen Widhi.
Satu lagu berjudul 'Menghafal Abjad' dinyanyikan secara trio bersama kedua adiknya, Dewa Ayu Agung Istri Mirah Widia Pradnya Suari Pemayun dan Gung Mutiara Pemayun.
Baca juga: Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana Lantik Taruna Baru Angkatan Keempat
Baca juga: Bangkitkan Semangat Seniman, Adiwana Bisma Ubud Gelar Pameran Kolektif dan Bazar
Baca juga: Bupati Artha Hadiri Peresmian Rumah Cokelat Candikusuma di Jembrana
Dan satu lagu berjudul 'Pasuwecan Widhi' dinyanyikan bersama Dek Ulik.
Komang Darmayuda selaku penulis lagu 'Karma' yang juga menjadi single pamungkas menuturkan lagu tersebut bernuansa religi.
"Dalam lagu karma saya ingin mengajak anak-anak untuk memahami makna karma itu. Setelah memahaminya mereka akan termotivasi antara subha dan asuba karma," ujarnya dalam acara launching album 'Karma' di Warung Jambe Bogasari, Batubulan, Gianyar, Sabtu (28/11/2020) sore.
Ia mengungkapkan dalam menulis lagu 'Karma' terinspirasi dari Gung Mas.
Dimana Gung Mas dan keluarganya telah melakukan langkah kecil di masa pandemi Covid-19.
Dengan cara saling peduli, menguatkan, dan berbagi dengan masyarakat.
"Dan yang sudah dilakukan Gung Mas dan keluarga menginspirasi saya dalam membuat lagu ini. Mudah-mudahan dengan lagu ini anak-anak lebih dekat ajaran agama. Karena pesan yang disampaikan lewat lagu lebih mudah dicerna oleh anak-anak," tutupnya.
Sementara, Gung Mas mengatakan perbedaan dengan album pertama berjudul 'Ngrastitiang Bali' dan album kedua berjudul 'Karma' adalah dalam hal kesiapan vokal dirinya.
"Perbedaan dari album pertama itu saya belum tau teknik vokal. Masih anak-anak banget vokalnya. Untuk album kedua, vokal saya lebih matang," kata gadis yang saat ini duduk di kelas 2 SMPN 1 Gianyar ini.
Lebih lanjut, meski dalam pembuatan seluruh lagu dalam album hingga video klip tidak menemui kendala.
Baca juga: Bupati Suwirta Ingatkan Investor Jangan Hanya Jadi Makelar Tanah, Harus Ikut Bangkitkan Pariwisata
Baca juga: 45 Meter Kubik Sampah Terbawa Arus saat Musim Hujan, DPUPR Denpasar Adakan Pembersihan Gorong-Gorong
Baca juga: 4 Shio Beruntung Minggu 29 November 2020, Bulan Purnama Membawa Keajaiban untuk Shio Kerbau
Namun, Gung Mas mengaku harus kejar tayang dan mengatur waktu sebaik mungkin sebab ia banyak mengikuti kegiatan.
Seperti mengikuti ajang Putri Cilik Indonesia 2020 yang baru saja selesai ia ikuti di Jakarta mewakili Bali pada Oktober lalu.
"Saya banyak kegiatan. Jadi harus kejar-kejaran. Untuk latihan bisa full dalam satu minggu. Dalam satu minggu bisa dua kali syuting video klip," ungkapnya.
Sementara, orangtua Gung Mas, Dewa Pemayun dan Agung Widiantari mendukung penuh dan akan melakukan apapun demi putri pertama mereka.
Sang ayah juga kembali memproduseri album kedua putrinya tersebut.
Album ini diperkuat oleh Komang Darmayuda, Gus Saka, De Oka, Komang Raka, dan Tisson sebagai pencipta lagu.
Dengan aransemen Dek Artha dan Lukita Wiweka, dan videographer Yasa Sega dan Rafly J Flames.
Album 'Karma' diproduksi selama masa pandemi menyerang Indonesia, khususnya Bali.
Dan dipasarkan secara digital, bisa dinikmati pendengar di kanal youtube.(*)