Profil I Dewa Gede Alit Saputra, Perintis Sekaligus Ketua Komunitas Seni Sanggar Kayonan Klungkung
Perintis sekaligus Ketua Komunitas Seni Sanggar Kayonan, yakni I Dewa Gede Alit Saputra hadir sebagai guest star dalam acara Makedekan Ajak Clekontong
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Perintis sekaligus Ketua Komunitas Seni Sanggar Kayonan, yakni I Dewa Gede Alit Saputra hadir sebagai guest star dalam acara Makedekan Ajak Clekontong Mas yang digelar pada Minggu (29/11/2020).
Acara yang digelar secara live di akun Facebook Tribun Bali ini pun menampilkan berbagai candaan khas tim Clekontong Mas serta ditambah dengan penampilan dari I Dewa Gede Alit Saputra yang juga tak kalah menghibur.
Dalam kesempatan tersebut, I Dewa Gede Alit Saputra menjelaskan mengenai Sanggar Kayonan yang dirintisnya.
Sanggar yang beralamat di Desa Adat Kemoning, Kelurahan Semarapura Klod, Klungkung, Bali ini didirikan pada tanggal 8 Juni 1992.
Baca juga: Pemain Bali United Lilipaly Tetap Rutin Latihan, Enggan Gabung dengan Tim Lokal di Bali
Baca juga: Penggunaan Dot dan Empeng pada Balita Dalam Waktu Lama Bisa Sebabkan Gigi Berlubang
Baca juga: Tanah Longsor dan Pohon Tumbang Terjadi di Beberapa Titik di Karangasem Pasca Diguyur Hujan
Ia pun mengaku sengaja memilih tanggal tersebut dikarenakan tanggal tersebut merupakan tanggal lahirnya yang jatuh pada tahun 1968.
"Awalnya (Sanggar, red) bergerak di dunia sastra lalu makin lama tumbuh dan berkembang menjadi sanggar dengan berbagai kegiatan seperti menari, kerawitan, tabuh dan masih banyak lagi," ucapnya kepada Tribun Bali.
Pria lulusan jurusan Sastra Modern ini menyebutkan bahwa dirinya mengajak dan merekrut teman-temannya yang memiliki kesenangan dan dedikasi terhadap seni untuk bisa bergabung di Sanggarnya sebagai pelatih.
"Tercatat ribuan anak-anak yang kami lahirkan dari sejak berdirinya sanggar dan sejak transisi dari modern murni sampai tradisional dan sampai sekarang ini," ungkapnya.
Ia mengaku banyak rekan hingga anak didik sanggar yang menganggap Sanggar Kayonan sebagai rumah mereka.
"Saya mengajak untuk siapapun yang memiliki naluri berkesenian, ayo kita berkesenian secara serius dan profesional. Dan bagi yang tidak bisa, mari mendukung.
Dengan kesenian ini mari kita bersama-sama menjaga Bali secara khusus dan Indonesia dengan kekentalan keyakinan akan kekuatan akar kebudayaannya ini membuat Bali menjadi cerah cemerlang," kata pria yang berprofesi sebagai narator, dalang, penari serta sering disebut oleh masyarakat sebagai seniman sekaligus budayawan ini.
Ia pun berharap agar masyarakat, khususnya pemerintah bisa hadir serta memberikan perhatian bagi para seniman baik ketika karir seniman tersebut tengah bersinar maupun telah redup.
Ketika disinggung mengenai acara Makedekan Ajak Clekontong Mas tersebut, Ia mengaku acara tersebut sebagai acara yang kompleks.
"Kenapa saya sebut kompleks karena Clekontong Mas ini membawa banyak misi, disamping mempertahankan lawakannya untuk menghibur masyarakat, juga kecerdasan dan spontanitas yang mereka sampaikan luar biasa," sebutnya.
Baca juga: Keluar dari Zona Nyaman, Ini 7 Kunci Menjadi Orang Beruntung
Baca juga: 12 Arti Mimpi Jatuh Pertanda Kesedihan, Kesialan Musibah hingga Kenaikan Jabatan
Baca juga: Pemerintah Mengutuk Pelaku Teror di Sigi, Para Pelaku Sedang Dikejar
Menurutnya, Clekontong Mas merupakan generasi yang cerdas dan memiliki banyak inovasi mengingat materi yang dibawakan selalu beragam.
"Saya yakin acara ini akan bertahan cukup lama karena mereka kreatif dan saya yakini mereka banyak membaca dan mengikuti berita-berita yang aktual sehingga dari sanalah materi lawakannya dikembangkan," tambahnya. (*)