Tanam Saja & Yayasan Harmoni Parahyangan Beri Pelatihan Pembenihan untuk Terciptanya Petani Mandiri
Tanam Saja bersama Yayasan Harmoni Parahyangan mengadakan sekolah lapang di Payangan, Gianyar untuk berbagi ilmu terkait pembenihan.
Selain itu, benih yang bagus ada pada hasil panen pertama sampai ketiga kalinya.
Ketika buah untuk pembenihan sudah diambil, langkah selanjutnya adalah pembersihan dan perendaman.
Pada tahap ini, jenis benih dibagi menjadi dua yaitu benih basah dan kering yang memiliki penanganan berbeda.
Untuk benih basah, proses perendaman dilakukan ±24 jam dan keesokan harinya benih disaring agar terlepas dari daging atau isi buahnya.
Sedangkan pada benih kering, proses perendaman tidak perlu dilakukan, sehingga bisa langsung dikeringkan.
Seperti benih bunga matahari, sayur ijo, kemangi, kangkung, ataupun kacang panjang.
Selanjutnya yaitu proses pengeringan yang bisa berlangsung empat sampai enam hari tergantung jenis biji. Seperti biji kacang-kacangan ataupun jagung yang proses pengeringannya mencapai 2 minggu, ataupun biji selada dan seledri yang hanya membutuhkan 2 sampai 3 hari proses pengeringan.
Langkah pertama pada proses pengeringan yaitu biji diterbarkan pada kain kasa yang nantinya akan menutupi biji.
Kemudian di taruh pada tempat kering yang terkena sinar matahari atau bisa menggunakan seed dryer. Proses pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air dalam biji.
Benih pun harus benar-benar bersih agar bisa bertahan lama dan tidak dimakan rayap.
“Bila tahapan pembenihan benar, maka benih akan bertahan hingga 3 tahun,” tutur Suartana.
Untuk menguji keberhasilan proses pembenihan, setelah pengeringan selesai benih dapat diaplikasikan pada media tanam yang terdiri dari komposisi tanah, kompos, dan pasir dengan perbandingan 1:2:1. Pada pemaparan tahap ini, pembicara dan peserta Sekolah Lapang pun turut mempraktekkan proses pengujian.
Sembari menaruh benih ke media tanam, Suartana menjelaskan bahwa benih yang baik memiliki persentase minimal tumbuh 80%.
Selanjutnya benih dapat disimpan dalam toples atau kantong kertas yang tertutup rapat, kemudian diletakan daun intaran kering sebagai penghalau jamur.
Selain itu, tempelkan label dengan nama dan tanggal penyimpanan benih, agar dapat mengetahui umur dan jenis benih.