Tanam Saja & Yayasan Harmoni Parahyangan Beri Pelatihan Pembenihan untuk Terciptanya Petani Mandiri
Tanam Saja bersama Yayasan Harmoni Parahyangan mengadakan sekolah lapang di Payangan, Gianyar untuk berbagi ilmu terkait pembenihan.
TRIBUN-BALI.COM - Pembenihan kerap menjadi permasalahan bagi petani maupun masyarakat yang baru mulai berkebun.
Tidak jarang masih banyak petani yang belum mandiri untuk memproduksi benih dari hasil kebunnya.
Maka dari itu, pada Jumat, 27 November 2020, Tanam Saja bersama Yayasan Harmoni Parahyangan mengadakan sekolah lapang di Payangan, Gianyar untuk berbagi ilmu terkait pembenihan.
Sekolah lapang ini dipandu oleh Wayan Suartana dari Yayasan IDEP Selaras Alam.
Baca juga: Sugik diPAW karena Maju di Pilkada Jembrana, Gusti Suryadana Akan Dilantik sebagai Anggota DPRD Bali
Baca juga: Putri Koster Imbau Anak Muda yang Sering Beraktivitas di Luar Rumah Lebih Menjaga Diri dari Covid-19
Baca juga: Shio yang Kurang Beruntung Senin 30 November 2020, Shio Kambing Terjadi Konflik
Wayan Suartana sendiri memiliki pengalaman dalam mendampingi petani untuk dapat mandiri dari menghasilkan bibit hingga panen.
Sekolah lapang yang dimulai pada pukul 4 sore ini dihadiri juga oleh ibu-ibu dan pemuda dari Desa Selasih.
Meskipun hujan turun, tidak menyurutkan semangat warga untuk mengikuti jalannya acara.
Warga pun berkumpul di bangunan khusus pembibitan yang dibuat sendiri oleh pemuda-pemuda di Desa Payangan.
Sesi pemaparan materi berlangsung akrab dan penuh tawa, karena keaktifan dari ibu-ibu Desa Selasih.
Berbekal spanduk langkah-langkah pembenihan, papan tulis, dan spidol, Wayan Suartana mulai memaparkan materi tentang pembenihan.
Terdapat tujuh langkah yang diawali dari teknik perawatan. Teknik ini terdiri dari penyiraman, pembersihan gulma, pemupukan dengan kompos padat ataupun cair, pengisian mulsa, serta penjarangan ranting dan buah.
Proses ini dilakukan secara berkala, seperti penyiraman pupuk yang dilakukan dua kali dalam seminggu, ataupun penjarangan ranting dan buah yang dilakukan sewaktu-waktu.
“Penjarangan ranting dan buah dilakukan untuk memberikan nutrisi lebih banyak pada buah yang nantinya akan diambil benihnya dan dijadikan bibit,” ungkap Suartana sembari mengilustrasikan prosesnya di papan tulis.
Setelah panen, buah yang nantinya akan dijadikan bibit merupakan buah yang sudah betul-betul matang.
Baca juga: 5 Arti Mimpi Rambut Berubah Warna, Hati-hati Jika Menjadi Merah, Pertanda Paling Buruk
Baca juga: 10 Arti Mimpi Ayam, Mimpi melihat ayam jago bertarung Pertanda Berhati-hatilah dalam Berbicara
Baca juga: Pasangan Suami Istri Edarkan Ganja Seberat 14,2 Kg
“Contohnya tomat yang benar-benar merah dan tidak cacat,” jelas Suartana.