APBD Provinsi Bali untuk Sektor Pertanian di Bawah 2 Persen, Ini Jawaban Sekda Dewa Made Indra

Perhatian pemerintah untuk sektor pertanian dirasakan masih sangat kurang. Hal ini terbukti dari anggaran untuk sektor pertanian di Anggaran Pendapata

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Foto: Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra saat ditemui usai mengikuti acara penutupan Bulan Bung Karno di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Selasa (30/6/2020) 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Perhatian pemerintah untuk sektor pertanian dirasakan masih sangat kurang.

Hal ini terbukti dari anggaran untuk sektor pertanian di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali tahun 2020 masih berada di bawah 2 persen.

Menjawab hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra menuturkan, bahwa Gubernur Bali telah melakukan koordinasi dengan Menteri Pertanian RI untuk memohon dukungan alokasi anggaran guna mengembangkan sektor pertanian di Bali.

Baca juga: Pengakuan Mike Tyson, Masih Sempat Hisap Ganja Sebelum Duel dengan Roy Jones Jr

Baca juga: Aparatur PN Gianyar Dites Urine, Hasilnya Nihil Pecandu

Baca juga: Angka Pasien Dalam Perawatan Covid-19 di Bali Nyaris Sentuh 1.000, Sekda Dewa Indra Angkat Bicara

"Sektor pertanian tetap mendapatkan prioritas, jangan melihat dari APBD saja karena membangun sektor pertanian kita harus mensinergikan antara potensi yang ada di APBD dan di APBN," terang Dewa Indra usai mengikuti rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali, Senin (30/11/2020).

Dirinya menegaskan, bahwa potensi keuangan sudah mulai disinergikan sehingga anggaran untuk sektor pertanian di Bali sudah cukup lumayan, baik dari APBD dan APBN.

Baca juga: Menteri PPPA Bintang Puspayoga Sebut Perkawinan Anak Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Baca juga: Awalnya Merasa Masuk Angin, Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj Ternyata Positif Covid-19

Baca juga: 6 Hal Penyebab Valentino Rossi Tampil Buruk di MotoGP 2020

Namun, Dewa Indra mengaku tidak hapal betul berapa jumlah anggaran untuk sektor pertanian pada APBD 2021 mendatang.

Menurutnya, ABPD Provinsi Bali pada 2021 fokusnya tetap pada prioritas visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yaitu mengenai pangan, sandang, pariwisata dan kebudayaan serta infrastruktur.

Sehari sebelumnya, Dewa Indra juga berkesempatan menerima kunjungan Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden RI, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar atau yang lebih akrab disapa Billy Mambrasar di Kantor Gubernur Bali, Minggu (29/11/2020).

Dalam pertemuan tersebut, Dewa Indra mendapatkan kabar bahwa Billy Mambrasar telah bertemu langsung dengan para petani milenial di Bali.

Baca juga: Tak Punya ATM, Dimas Ramadhan Kembaran Raffi Simpan Uang di Bawah Sofa dan Beberapa Tempat Rahasia

Baca juga: Pengajaran Nilai-nilai Pancasila Harus Menjawab Tantangan Zaman Begini Kata Eva K Sundari dan BPIP

Baca juga: Jerinx Ternyata Pernah Berinteraksi & Berkolaborasi dengan Penghuni Lapas Kerobokan, Masih Ingat?

Melalui kesempatan itu, Dewa Indra juga menitip pesan kepada Billy Mambrasar agar petani milenial di Bali mendapatkan antensi dari pemerintah pusat.

Bantuan yang diberikan terutama dalam prosea produksi, permodalannya serta permasalahannya.

"Jadi yang khusus pertanian dia bertemu langsung dengan petani milenial," kata mantan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali itu.

Sebelumnya, Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) DPRD Provinsi Bali meminta Gubernur Bali, Wayan Koster untuk menaikkan anggaran sektor pertanian.

Wakil Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali, I Nyoman Wirya mengatakan, Gubernur Bali harus mulai berani mendorong pembangunan sektor pertanian dengan berbagai program strategis.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved