Tinggal Berdampingan dengan Tempat Pemakaman Umum, Begini Kisah 94 Keluarga di Jakarta Timur
Di tempat pemakaman umum (TPU) seluas lebih kurang 6 hektar itu, terdapat puluhan rumah yang berdiri sejak 1997.
Lebih lanjut, ia mengaku tidak ada masalah terkait air, meski di dekat permukiman ada sebuah hotel.
"Air lancar, kami menggunakan air sumur," ucap Heru.

Warga membangun rumah lalu menyambung hidup
Berbeda dengan warga lain, warga di kompleks TPU Kebon Nanas tidak mengontrak atau membeli tanah di situ.
Mereka membangun rumah kecil, lalu menyambung hidup dengan bekerja.
"Masyarakat di sini tidak bayar (ke pengelola TPU Kebon Nanas), mikir bagaimana cara menyambung hidup saja," ucap Heru.
Baca juga: Ketua LVRI Buleleng Sebut Data Pemakaman di Taman Makam Pahlawan Çurasthana Amburadul
"Lahan ini dimiliki pengelola TPU, saya yang diprasahi," kata dia.
Heru menjelaskan, warga yang tinggal di situ berasal dari berbagai daerah.
"Dari berbagai daerah. Tidak ada yang asli Betawi di sini," ucap dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "94 Keluarga di Cipinang Besar Selatan Hidup Berdampingan dengan TPU"