Gunung Semeru Meletus, Setiap Jam Harus Ada Magma Keluar, Berikut Ini Detik-detik & Kondisi Letusan

Warga sini justru khawatir kalau Semeru tidak ada guguran. Karena khawatir magmanya tersumbat, terus keluar lava yang lebih besar seperti tahun 1994

Editor: Kambali
SURYA.co.id/Tony Hermawan
Gunung Semeru Meletus pada Selasa 1 Desember 2020 dan sejumlah warga yang diungsikan akibat letusan tersebut  

Aisyah warga Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo mengatakan, terpaksa sementara waktu harus meninggalkan rumah sebab hujan abu Gunung Semeru kini telah melanda pemukiman warga.

"Ngungsi ke rumah saudara karena takut kalau bertahan di sini," kata Aisyah, Selasa (2/12/2020).

Kesaksian Aisyah, sebelum hujan abu terjadi pada sekitar pukul 02.00 dirinya mendadak terbangun dari tidur lantaran mendengar suara letusan dari Gunung Semeru.

"Memang ada suara letusan Gunung Semeru," ujarnya.

Baca juga: Kuota Kunjungan Wisatawan ke Gunung Bromo dan Pendakian Gunung Semeru Full saat Libur Panjang

Sementara itu, terpantau di Desa Supiturang ribuan warga juga terlihat panik.

Terlihat beberapa warga ada yang berboncengan motor hingga menumpang mobil pik ap untuk mencari tempat yang lebih aman.

Sementara itu, menurut dari data BPBD Kabupaten Lumajang ada dua kecamatan yang terdampak akibat awan panas letusan Gunung Semeru.

Keduanya adalah Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.

Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, seluruh warga dari dua kecamatan itu akan dievakusi di Lapangan Kamar Kajang, Candipuro.

"Kami jadikan satu biar lebih mudah kontrolnya kesehatan dan kebutuhan logistik pengungsi," katanya.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru 2020 Polresta Banyuwangi Rakor Operasi Lilin Semeru

Sementara itu karena dikhawatirkan Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas, pihaknya mengimbau bagi masyarakat yang masih bertahan di rumah diminta untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Detik-detik Letusan Gunung Semeru

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan aktivitas Gunung Semeru terpantau normal hingga Senin (30/11/2020) pukul 23.55 wib.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan aktivitas Gunung Semeru terpantau normal hingga Senin (30/11/2020) pukul 23.55 wib. (Surya.co.id/tony hermawan)

"Jadi normal seperti hari-hari biasa, tetapi mulai pukul 01.23 mulai awan panas terlihat hingga berjarak 1 kilometer," ujar Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Selasa (1/12/2020).

Namun pada pukul 01.45 wib aktivitas itu meningkat secara signifikan. Hingga akhirnya setelah mengeluarkan letupan berkali-kali hingga pukul 04.33 wib.

"Jadi hampir tiga jam awan panas sampai akhirnya guguran disertai letusan awan jaraknya sampai 11 kilometer sampai daerah Curah (Besuk Kobokan)," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved