Kisah Serka Silvi Anggota Korps TNI AL yang Tergabung dalam Misi Perdamaian Pasukan PBB di Lebanon
Panggilan tugas mulia ke Lebanon, memaksa Serka Silvi Effendi meninggalkan dua anak balitanya selama setahun.
TRIBUN-BALI.COM - Bergabung dalam misi pasukan perdamaian dunia di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi prestasi yang membanggakan bagi setiap prajurit TNI.
Hal demikian turut dirasakan oleh Serka Silvi Effendi, yang merupakan anggota Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) Lantamak II Padang, Sumatera Barat, yang terpilih melaksanakan misi perdamaian TNI bersama PBB di Lebanon.
Panggilan tugas mulia ke Lebanon, memaksa Serka Silvi Effendi meninggalkan dua anak balitanya selama setahun.
Serka Silvi mengaku cukup terbebani dengan hal itu.
Namun ia berusaha tegar demi sebuah panggilan mulia mewujudkan misi perdamaian di negara yang tengah dikecamuk konflik, Lebanon.
"Ini sebenarnya yang berat. Mereka masih kecil dan membutuhkan kasih sayang. Namun, ini juga tugas mulia. Saya tegarkan hati berpisah dengan mereka," kata Silvi saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/11/2020).
Meski mengaku berat, Silvi menuturkan, dirinya mendapatkan dukungan penuh dari keluarga karena menjalankan tugas negara.
Untuk sementara, kedua anaknya yang berusia 3 dan 5 tahun akan dititipkan kepada orangtuanya.
Sedangkan suaminya, Serka Ade Suryadi, seorang prajurit TNI AD, sangat mendukung Silvi.
"Kalau suami sangat mendukung. Suami sangat paham tugas ini," jelas anggota Kowal yang berhijab ini.
Bertugas di Batalyon Mekanis Silvi adalah satu-satunya Kowal dari Sumatera yang lolos mengikuti misi United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL).
Saat mengetahui dirinya lolos, Silvi mengaku sangat gembira. Sebab, misi perdamaian dunia adalah cita-citanya.
"Saat dinyatakan lulus, saya sangat senang sekali. Bangga. Saya kasih tahu keluarga, komandan, saya lulus," kata Silvi. Dia bertugas di Satuan Tugas Batalyon Mekanis (Yonmek) TNI Kontingen Garuda XIII/O UNIFIL.
"Alhamdulillah, saya dinyatakan lulus bersama 12 Kowal lainnya di Indonesia. Total ada 13 Kowal, saya satu-satunya dari Sumatera," katanya.
Belum diketahui tanggal pemberangkatan Silvi sudah mengikuti tes sejak Agustus 2020.
Setelah lolos, ia kemudian melaksanakan pratugas sampai 28 Oktober 2020 di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia di Bogor.
Setelah itu, Silvi masih menunggu kepastian tanggal pemberangkatan ke Lebanon.
"Untuk berangkat belum tahu, namun 7 Desember masuk ke Bogor dulu jalani karantina dan persiapan," jelas Silvi.

Pintar bahasa Inggris
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal II Padang Mayor Laut Syahrul mengaku bangga anak buahnya bisa lolos mengikuti misi tersebut.
Silvi yang sehari-hari bekerja sebagai staf Perencanaan dan Anggaran Lantamal II Padang adalah salah satu prajurit terbaik. Menurut Syahrul, Silvi memiliki keahlian dalam berbahasa Inggris.
"Dia pintar bahasa Inggris. Salah satu tes seleksi itu adalah bahasa Inggris. Silvi akhirnya bisa lolos," kata Syahrul.
Dalam bertugas sehari-hari, Syahrul menilai Silvi sangat bertanggung jawab dan disiplin.
"Dia prajurit yang disiplin dan pintar. Terbukti dia bisa lolos seleksi. Tidak mudah bisa lolos karena bersaing dengan ribuan prajurit terbaik lainnya, tapi Silvi bisa lolos," kata Syahrul.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor : Farid Assifa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Serka Silvi Tinggalkan 2 Anak Balita demi Misi PBB ke Lebanon: Berat, tapi Saya Tegarkan Hati",