Pemerintah Pusat Berupaya Pulihkan Ekonomi Bali Lewat Program Restorasi Terumbu Karang

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) berupaya untuk memulihkan perekonomian Bali

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
istimewa
Kegiatan Survey Pengambilan Sampel Sedimen Menggunakan Grab Sampler 

Hal ini penting dilakukan mengingat dalam menentukan lokasi penenggelaman kapal perang diperlukan informasi mengenai profil dasar laut.

 Sedangkan data fisik oseanografi dan data kualitas air digunakan sebagai data pendukung.

Hasil survei ini berupa peta rekomendasi yang berisi informasi tentang kedalaman dan profil dasar laut.

Survei dilakukan dengan berbagai alat dan perlengkapan MTCRC yaitu Multibeam Echosounder, Single Beam Echosounder, CTD, Grab Sampler, Tide Gauge, Drone, dan Kapal ARA.

Kapal ARA sendiri merupakan kapal yang dioperasikan oleh MTCRC yang digunakan untuk kegiatan penelitian dan eksplorasi kelautan.

Kapal ini memiliki panjang 12 meter dengan kapasitas 12 orang termasuk awak kapal dan nahkoda.

Kapal riset ARA tiba di Bali pada tanggal 23 November 2020. Survei pertama akan dilaksanakan di perairan Nusa Dua, Bali dan akan dilaksanakan dari 18 November sampai 2 Desember 2020.

Kegiatan survei dibagi menjadi 2 tujuan yaitu survey drone dan survey oseanografi.

Survei drone dilakukan untuk memetakan kondisi ekosistem pesisir dan akan memakan waktu 6 hari dari 18 November hingga 23 November 2020.

Survei oseanografi dilakukan untuk mengetahui bentuk dasar laut dan parameter lingkungan serta akan memakan waktu 7 hari hingga selesai dari 22 November hingga 28 November 2020.

Desain survey yang dilakukan untuk ICRG dipertimbangkan berdasarkan kedalaman air tidak lebih dari 50 m. Panjang survei yakni 174,4 km dan terdapat 35 lokasi pengambilan sampel untuk parameter oseanografi.

Hasil survei ini memiliki manfaat jangka panjang karena datanya dapat digunakan untuk kepentingan pembangunan sektor kelautan di masa mendatang.

Co-Director MTCRC Indonesia, Totok Suprijo berharap, program restorasi dan pembangunan bawah laut ini dapat menjadi pemicu pemanfaatan sektor kelautan dan perikanan di Bali.

“Saya berharap bahwa MTCRC dapat memberikan dukungan fasilitas peralatan dan tenaga ahli serta berperan aktif secara berkelanjutan di dalam kegiatan PEN ICRG, sehingga tujuan pelaksanaan PEN ICRG dalam jangka pendek maupun jangka panjang tercapai sesuai yang direncanakan oleh Pemerintah (dalam hal ini Kemenkomarves) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dapat cepat terwujud," paparnya.

Dengan keterlibatan MTCRC di dalam PEN ICRG, dirinya juga berharap pengetahuan dan keahlian untuk merestorasi taman terumbu karang juga dikembangkan di MTCRC dan menjadi aset bangsa.

"Dengan adanya dukungan MTCRC ini, semoga taman terumbu karang di Bali dapat direstorasi secepatnya, sehingga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara," katanya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved