Komunitas Podcast Denpasar Tayangkan Episode Tertahan Corona Pada Denfest ke-13
Komunitas podcast yang ada di Kota Denpasar ikut mengisi acara dalam Denpasar Festival (Denfest) ke-13.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Komunitas podcast yang ada di Kota Denpasar ikut mengisi acara dalam Denpasar Festival (Denfest) ke-13.
Mereka melakukan gelaran parade podcast.
Pada Rabu (2/12/2020), parade podcast Denfest menayangkan episode “Tertahan Corona” dari chanel Soyl dibawakan Putra dan Fajar dengan menghadirkan musisi yakni Adjie Masdhita dan Wiwin Wijanar.
Kabid Sumber Daya Pariwisata Ekonomi Kreatif Kota Denpasar, I Wayan Hendaryana mengatakan, pihaknya bersama insan kreatif Denpasar mencoba menghadirkan karya-karya podcast anak muda Denpasar.
Baca juga: WIKI BALI - Ini Profil Yessy Diana, Penyanyi Wanita Kenamaan di Bali
Baca juga: Pohon Kepuh Ratusan Tahun Tumbang Timpa Penyengker Pura Dalem Tulikup Kaler
Baca juga: Kim Jong Un & Keluarga Dikabarkan Disuntik Vaksin Covid-19 Ekperimental dari China, Ini Kata Analis
Podcast menurut Hendar hampir menyerupai siaran radio, namun memiliki sebuah perbedaan yang bisa melihat secara visual dari penampilan bintang tamu yang terlibat dalam podcast tersebut yang terbagi menjadi beberapa episode.
“Meski menjadi hal baru dalam dunia audio visual di Indonesia, namun podcast telah mulai digandrungi anak muda Denpasar dan tentunya kami memberikan ruang dari kreativitas ini,” kata Hendar.
Ia menambahkan, Pemkot Denpasar bersama Badan Kreatif Denpasar (Bekraf) terus melakukan hal-hal yang memberikan manfaat kepada para komunitas kreatif hingga seniman yang ada.
Terlebih saat ini pada masa pandemi, melalui program Denfest diharapkan mampu memberikan sebuah ruang ekspresi bagi insan-insan kreatif yang ada dan tentunya diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik.
Dalam siaran perbincangan episode tertahan corona, Adjie Masdhita dan Wiwin Wijanar, memberikan pengalaman dalam berkarier di dunia musik sebelum masa pandemi ini masuk ke Indonesia bahkan Bali.
Saat ini menjadi masa sulit tidak saja Indonesia, namun hampir dirasakan di seluruh dunia.
Hal ini tentu membutuhkan sebuah kerja keras membangun hal baru untuk kebaikan.
Putra dan Fajar menyambung pembahasan bahwa saat ini dibutuhkan membangun sebuah visi yang sama dalam hal berkarya.
Dibutuhkan dukungan bersama dalam setiap langkah untuk menuju sebuah arti kata kesuksesan.
Tidak hanya sebatas pada musik, mungkin akan lahir sebuah kreativitas baru di tengah masa sulit saat ini.
Seperti keberadaan local genius kita di Bali yakni Tri Hita Karana sebagai sebuah konsep yang dapat dipegang dalam membangun harmoni setiap berkarya.
“Semua akan berproses dalam masa pandemi saat ini, yang dapat menjadikan visi membangun sebuah era baru membawa harapan kita bersama melakukan sesuatu hal yang dapat bermanfaat untuk sesama,” kata Putra.(*).