Korea Utara

Kim Jong Un & Keluarga Dikabarkan Disuntik Vaksin Covid-19 Ekperimental dari China, Ini Kata Analis

Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, keluarga beserta para pejabat tinggi di pemerintahnya, telah menerima suntikan vaksin Covid-19

Editor: Ady Sucipto
KCNA VIA KNS / AFP
Gambar file tak bertanggal ini dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 23 Juni 2019 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membaca surat pribadi dari Presiden AS Donald Trump di lokasi yang tidak diketahui. Kebijakan Kim Jon Un yang melarang impor barang mewah dan larangan merokok tak berlaku bagi dirinya. 

TRIBUN-BALI.COM - Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, keluarga beserta para pejabat tinggi di pemerintahnya, telah menerima suntikan vaksin Covid-19 eksperimental dari China, berdasar klaim seorang analis yang dilaporkan Independent. 

"Kim Jong-un dan beberapa pejabat tinggi lainnya dalam keluarga Kim serta jaringan kepemimpinannya telah divaksinasi virus corona," ujar Harry Kazianis, seorang expert dari Korea Utara yang bekerja di Center for the National Interest yang berbasis di Washington.

"Mereka divaksin dalam dua hingga tiga minggu terakhir berkat kandidat vaksin yang disediakan oleh pemerintah China."

Kazianis memperoleh informasi tersebut dalam sebuah artikel di outlet berita 19FortyFive, yang mengutip dua sumber intelijen Jepang yang tidak disebutkan namanya.

Baca juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Sudah Disuntik Vaksin Virus Covid-19 dari China 

Baca juga: Kim Jong Un Larang Rakyatnya Tangkap Ikan & Produksi Garam, Khawatir Terinfeksi Virus Corona

 

Namun, sumber intelijen tidak mengungkapkan nama perusahaan vaksin yang memberikan suntikan vaksin kepada pemimpin Kim Jong Un dan para pejabatnya.

Kazianis mengutip ilmuwan Dr Peter J Hotez dari Baylor College of Medicine yang mencatat bahwa ada setidaknya 3-4 vaksin China yang sedang dalam tahap pengujian.

Vaksin eksperimental tersebut di antaranya vaksin oleh Sinovac Biotech Ltd, CanSinoBio dan China National Pharmaceutical Group (Sinopharm).

Tidak satu pun dari tiga perusahaan itu telah membagikan hasil uji klinis fase-III mereka.

Namun, para ahli meragukan pemimpin Korea Utara itu akan menggunakan vaksin eksperimental dari China.

Choi Jung-hun, seorang ahli penyakit menular yang membelot dari Korea Utara ke Selatan pada tahun 2012, mengatakan "bahkan jika vaksin China telah disetujui, tidak ada vaksin yang sempurna."

"Dia tidak akan mengambil risiko itu ketika dia memiliki banyak tempat penampungan yang menyediakan isolasi penuh," lapor Reuters.

Sementara itu, analis Asia Timur Mark Barry dari International Journal on World Peace mengatakan Kim Jong Un pasti lebih memilih vaksin Eropa yang sudah terbukti efektif daripada yang dipasok oleh Beijing.

"Sumber-sumber intelijen Jepang ini mungkin tidak menyadari bahwa Kim enggan diberikan perawatan medis krusial oleh China."

"Dia lebih memilih vaksin Eropa serta obat-obatan Eropa."

"Risikonya terlalu besar. Tapi dia senang mendapatkan APD China," kata Barry di Twitter.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved