Serba Serbi

Sosok Hanoman Merah, Ini Kisah Mistis Cagar Budaya Candi Tebing Jukut Paku Gianyar

Cagar budaya Candi Tebing Jukut Paku di Desa Singakerja, Ubud, Gianyar memiliki kisah mistis nan unik

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Suasana cagar budaya Candi Tebing Jukut Paku, di Desa Singakerta, Ubud, Gianyar, Bali, Rabu (2/12/2020).  

Menandakan aura dari lokasi ini sangat kuat dan hebat.

Tak sampai di sana, kisah mistis lainnya adalah adanya penunggu, atau dalam bahasa Bali disebut duwe di sana.

Menurut ceritera yang pernah melihat, ada hanoman merah yang melinggih di sana.

Layaknya Sang Subali, dalam kisah Ramayana.

Untuk itu, orang yang ke lokasi ini dan masuk ke dalam areal candi diharuskan dalam kondisi bersih.

Tidak sedang datang bulan, atau bersih dari kesebelan baik keluarga yang meninggal atau kesebelan lainnya.

Baca juga: Aura Magis Pura Melanting Jambe Pole di Taman Festival Bali, Ada yang Mohon Kesembuhan hingga Jodoh

Baca juga: Pawisik yang Menyembuhkan I Gede Alit Adnyana Hingga Membangun Pura Campuhan Windhu Segara Denpasar

Selain candi sebagai saksi sejarah, ada pula dua pancoran mengapit candi di sana.

Airnya langsung dari dalam tanah, dan bisa langsung diminum.

“Banyak yang datang nunas tirta, melukat, lalu untuk pebayuhan,” katanya.

Di sebelah utara, ada air terjun yang dibuat muda-mudi di sana.

Untuk yang datang, disediakan kotak donasi dan bisa memberikan dana punia seikhlasnya.

Sementara di bawahnya adalah Sungai Wos yang satu aliran dengan sungai dari Campuhan Ubud.

Muara sungai ini di Pantai Ketewel.

Sehingga lokasi ini sangat cocok dijadikan wisata spiritual atau wisata religi.

“Sungai di bawah juga disakralkan oleh penduduk sekitar (desa pakraman), karena memang di utara dekat jembatan kerap digunakan sebagai lokasi nganyut dalam rentetan upacara ngaben,” jelasnya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved