Sudah Desember, Kapan Vaksin Covid-19 Didistribusikan? Begini Kata Luhut

Memasuki Desember 2020, bagaimana perkembangan vaksin Covid-19? Kapan vaksin Covid-19 didistribusikan? Begini kata Luhut.

Editor: Widyartha Suryawan
Dok Humas Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rakor virtual terkait rehabilitasi mangrove, Jakarta, Selasa (10/11/2020). 

TRIBUN-BALI.COM - Setidaknya 9 bulan sudah masa pandemi Covid-19 belum juga kunjung berakhir.

Memasuki Desember 2020, bagaimana perkembangan vaksin Covid-19?

Kapan vaksin Covid-19 didistribusikan?

Pasokan vaksin virus corona (Covid-19) akan masuk ke Indonesia akhir tahun 2020 ini.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya di hadapan para peserta dari seluruh negara yang mengikuti secara virtual perhelatan Konvensi Internasional Hulu Minyak dan Gas Indonesia 2020.

"Jika semua berjalan sesuai rencana, Insya Allah kami berharap pasokan vaksin Covid-19 sudah siap pada Desember 2020 dan segera ditindaklanjuti dengan vaksinasi yang mahal di seluruh negeri pada 2021," katanya, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 di DKI Jakarta dan Bali Meningkat Drastis & Jadi Sorotan Pusat, Ini 5 Arahan Luhut

Selain itu, Luhut menambahkan bahwa pemerintah telah berupaya menekan penyebaran wabah covid.

Dengan menugaskan dirinya untuk menangani persoalan kasus covid tersebut.

"Saat ini, Indonesia bisa menekan pandemi Covid-19. Presiden telah menugaskan saya untuk mengkoordinasikan upaya ini, khususnya di 8 provinsi yang mencakup lebih dari 70 persen kasus di Indonesia," ujarnya.

Pemerintah telah mengalokasikan cadangan anggaran untuk penangananan Covid-19 dan vaksinisasi baik untuk tahun ini maupun tahun depan sebesar Rp 34,23 triliun.

Rinciannya, untuk tahun ini sebesar Rp 5 triliun dan tahun depan mencapai Rp 29,23 triliun.

"Kita sudah melakukan pencadangan untuk pengadaan vaksin, baik untuk tahun ini dan tahun depan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika melakukan rapat kerja dengan DPR RI, pada November lalu.

"Kalau kita lihat totalnya mencapai Rp 5 triliun plus Rp 29,23 triliun untuk program vaksinasi tahun depan. Yang ini memang sudah di earmark, dananya berasal dari Gubernur (Bank Indonesia) yang nol persen, ini adalah seluruh pengelola dana di bidang kesehatan," jelas dia.

Baca juga: Rapat Terbatas, Presiden Jokowi Tanyakan Kepastian Dimulainya Vaksinasi Covid-19

Bali dan DKI Jakarta Jadi Sorotan
Sebelumnya diberitakan, DKI Jakarta dan Bali menjadi sorotan pemerintah pusat.

Sebab, kasus Covid-19 di DKI Jakarta dan Bali meningkat drastis pada pekan terakhir November 2020.

Di DKI Jakarta pada periode 25-30 November 2020 tercatat sebanyak 8.598 kasus Covid-19 dibandingkan 5.168 kasus pada periode 28 Oktober – 3 November 2020.

Sementara itu, di Bali kasus terkonfirmasi positif naik dari 386 kasus pada periode 28 Oktober-3 November 2020 menjadi 823 kasus pada 25-30 November 2020.

Merujuk perkembangan kondisi ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan arahan kepada kedua daerah tersebut.

Pertama, Luhut meminta agar pemerintah daerah (pemda) tidak lagi mengizinkan masyarakat untuk berkumpul dalam jumlah besar.

“Saya ingin kita semua bersepakat jangan ada kerumunan lagi dengan alasan apapun untuk beberapa waktu ke depan,” ujar Luhut dikutip dari siaran pers Kemenkomarves, Selasa (1/12/2020).

Kedua, Luhut meminta agar Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan saling mengecek ketersediaan obat yang ada di daerah.

Dia berpesan agar jangan sampai ada orang meninggal karena lalai mengecek ketersediaan obat.

Ketiga, Luhut Kemenkes memastikan kapasitas ICU dan isolasi di RS mencukupi untuk perawatan pasien Covid-19.

Keempat, khusus untuk wilayah Bali, Luhut meminta agar pemerintah daerah menambah fasilitas isolasi terpusat terutama di Tabanan.

Baca juga: Jokowi: Pandemi Belum Berakhir, Vaksin Covid-19  Datang Awal Desember 2020

“Kalau di kabupaten, hotel tidak cukup ya geserlah. Yang penting pisahkan secepatnya dari keluarga yang masih sehat,” tegasnya.

Dia pun mencontohkan wisma atlet di DKI Jakarta yang telah beroperasi dengan cukup baik.

Kelima, Luhut meminta kepada semua pihak yang berwenang untuk turut mengevaluasi pelaksanaan Pilkada dan dampak libur panjang pada akhir Oktober terhadap peningkatan kasus terkonfirmasi positif dan angka kematian.

Hasil tersebut menurutnya penting untuk menentukan kebijakan libur panjang akhir tahun.

Kemudian, khusus untuk wilayah Bali, Luhut meminta agar pemerintah daerah menambah fasilitas isolasi terpusat terutama di Tabanan.

“Kalau di kabupaten, hotel tidak cukup ya geserlah. Yang penting pisahkan secepatnya dari keluarga yang masih sehat,” tegasnya.

Diapun mencontohkan wisma atlet di DKI Jakarta yang telah beroperasi dengan cukup baik.

Lebih lanjut, Luhut meminta kepada semua pihak yang berwenang untuk turut mengevaluasi pelaksanaan Pilkada dan dampak libur panjang pada akhir Oktober terhadap peningkatan kasus terkonfirmasi positif dan angka kematian.

Hasil tersebut menurutnya penting untuk menentukan kebijakan libur panjang akhir tahun. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut: Insya Allah Pasokan Vaksin Covid-19 Siap Desember"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved