Kasus Ular Masuk Rumah Warga di Karangasem Meningkat
Memasuki musim hujan, kasus ular masuk ke dalam rumah atau pekarangan warga meningkat di Kabupaten Karangasem
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Memasuki musim hujan, kasus ular masuk ke dalam rumah atau pekarangan warga meningkat di Kabupaten Karangasem, Bali.
Per harinya bisa mencapai 1 sampai 3 kasus.
Kejadian ini meresahkan masyarakat, terutama pemilik rumah dan pekarangan yang melihat ular.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Karangasem, Nyoman Tari mengaku, kasus ular masuk ke perumahan warga marak di Karangasem.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Denpasar Saat Ini Didominasi Kluster Perkantoran Swasta
Baca juga: Sempat Terbengkalai, Tukad Bembeng Gianyar Disulap Jadi Objek Wisata
Baca juga: Pembebasan Lahan di Eks Galian C Dihargai Rp 22,5 Juta Per Are
Pemicunya karena sudah masuk musim hujan, sehingga ular yang berada di sarang keluar karena dingin dan mencari tempat lebih hangat.
"Kasus kebakarannya menurun, tapi kasus ular masuk rumah dan pekarangan malah meningkat. Hampir tiap hari petugas pemadam kebakaran melakukan evakuasi ular,"ungkap I Nyoman Tari, Kamis (3/12/2020) siang.
Hari ini, kata Nyoman Tari, petugas pemadam mengevakuasi 2 ekor ular.
Pertama, kasus ular memasuki rumah warga di Jalan Raya Untung Suropati, Kelurahan Padang Kerta, Kecamatan Karangasem.
Jenis ular yakni ular sawah, dengan panjang sekitar 1.5 meter, berwarna hitam.
Sekitar pukul 09.50 Wita, petugas Damkar mengevakuasi ular jenis piton di Banjar Dinas Meker Sari, Desa Labasari.
Petugas menurunkan 5 personil untuk menangkap.
Keberadaan ular piton sempat meresahkan warga lantaran memakan ternak.
Seperti memangsa ayam warga.
"Petugas mengevakuasi ular tanpa pakai alat, hanya bermodal keberanian. Sampai sekarang petugas Damkar belum memiliki alat untuk menangkap ular,"tambah Nyoman Tari, mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Dinas Lingkungan Hidup Karangasem.
Untuk diketahui, kasus ular masuk rumah dan pekarangan di Karangasem mencapai 40 sampai 50 kasus.
Tersebar di beberapa Kecamatan.
Kasus ini sangat meresahkan dan membuat panik warga.
Selain mengevakuasi ular, petugas pemadam kebakaran sering mengevakuasi sarang tawon.
Pejabat asal Kecamatan Kubu ini mengimbau warga untuk tetap waspada dan hati-hati terkait kasus ular masuk rumah serta pekarangan warga.
Mengingat saat ini sudah mulai memasuki musim hujan.
Saat datang hujan jendela harus ditutup, dengan harapan ular tak bisa masuk ke dalam.
"Warga harus tetap waspada dan hati-hati, terutama warga yang tinggal berdekatan dengan kebun. Rumah yang dekat kebun sering ditemukan ular,"imbau Nyoman Tari.
Ditambahkan, petugas Damkar terus siap siaga seandainya ada laporan ular memasuki perumahan warga.(*).