Gereja Katedral Denpasar Putuskan Tak Tambah Kuota Dalam Ibadah Natal 2020, Maksimal 500 Orang
DPP Gereja Katedral Denpasar menerapkan protokol kesehatan ketat dengan jumlah umat yang mengikuti misa dibatasi maksimal 500 orang
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dewan Pastoral Paroki (DPP) Gereja Katolik Katedral Denpasar memutuskan untuk tidak menambah kuota umat pada saat Ibadah Hari Raya Natal 24-25 Desember 2020 mendatang.
Ketua II DPP Bidang Aksi Kemasyarakatan Paroki Gereja Katolik Katedral Denpasar, Alex menuturkan, sebagaimana yang telah berlangsung sejak dimulainya misa tatanan kehidupan baru pada bulan Juli 2020 lalu.
Bahwasannya, DPP Gereja Katedral Denpasar menerapkan protokol kesehatan ketat dengan jumlah umat yang mengikuti misa dibatasi maksimal 500 orang atau berkisar 20 persen dari kapasitas.
"Hasil rapat persiapan, untuk Ibadah Natal 2020 tetap sama seperti Misa Sabtu Minggu sekarang ini, tidak ada tenda tambahan maupun tidak menggunakan space di basement hanya di dalam gedung saja, maksimal tetap 500 orang dengan mengikuti prokes," kata Alex dikonfirmasi Tribun Bali, Jumat (4/12/2020) siang ini.
Dengan begitu, meskipun masih berlangsung di tengah pandemi yang belum usai, peribadatan dapat berlangsung secara khusuk dan umat pun tertib sesuai arahan protokol kesehatan.
Sejumlah protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan umat yang beribadah di gereja, yakni umat wajib cek suhu tubuh, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di wastafel yang telah disediakan serta menjaga jarak.
Selain itu saat menuju ke dalam gedung, memasukkan kolekte atau persembahan di awal sebelum peribadatan dan disemprotkan hand sanitizer di pintu masuk gedung gereja.
Di dalam Gedung Gereja, umat diarahkan oleh petugas tata tertib dalam menempati tempat duduk dimulai dari kursi pada bagian depan, dalam satu kursi panjang akan diisi 4 orang dengan konsep jaga jarak yang telah terpasang tanda silang untuk tidak mendudukinya.
Sedangkan size kursi yang lebih kecil bisa digunakan untuk 3 orang
Sebagaimana diketahui, umat nasrani di Indonesia dan dunia memasuki masa Adven, masa di mana umat mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Natal memperingati kedatangan kelahiran Yesus Kristus Sang Juru Selamat.
Namun, ada yang berbeda tahun ini, di mana umat Nasrani akan merayakan hari besar keagamaan di tengah pandemi covid-19.
Bahkan, di daerah seperti di Solo, Wali Kota Solo menganjurkan para perantau tetap merayakan Hari Raya Natal di kota perantauan alias tidak mudik ataupun merayakan Ibadah Natal di kampung halaman.
Sementara itu, gereja-gereja Katolik di Bali, Dewan Pastoral Paroki (DPP) tengah sibuk mempersiapkan protokol kesehatan covid-19 dan panduan bagi umat yang akan melaksanakan ibadah Natal 24-25 Desember 2020 mendatang.
Seperti yang dilakukan Paroki Gereja Katolik Katedral Denpasar, DPP gereja akan mengadakan rapat khusus persiapan Ibadah Natal 2020 pada Selasa (2/12/2020) sore.
Gereja Katolik Katedral Denpasar memulai ibadah Misa New Normal sejak 5 Juli 2020 lalu dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, diabtaranya mengimplementasikan 3 M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak serta cek suhu tubuh.