Pilkada Serentak
KPU Bali Sebut Persiapan Coblosan Sudah 99 Persen, Masyarakat Diimbau agar Tak Takut ke TPS
Sehari jelang coblosan Pilkada Serentak 2020, KPU Bali menyebut bahwa pihaknya sudah siap 99 persen melaksanakan Pilkada di enam daerah di Bali
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI,COM, DENPASAR – Sehari jelang coblosan Pilkada Serentak 2020, KPU Bali menyebut bahwa pihaknya sudah siap 99 persen melaksanakan Pilkada di enam daerah di Bali.
Bahkan, ia mengaku KPU Kabupaten/Kota di Bali telah menyiapkan diri untuk melakukan distribusi logistik baik berupa Alat Perlindungan Diri (APD) atau surat suara.
“Sudah 99 persen, semua logistik sudah, APD sudah, semua sudah. Sekarang tinggal proses distribusi aja,” kata Komisioner KPU Bali, Gede John Darmawan, Senin (7/12/2020).
Ia juga mengaku bahwa untuk daerah-daerah terpencil pun, seperti Karangasem, pihaknya juga telah mengatur pengiriman logistik.
Baca juga: Tidak Mudah, Ini Syarat dan Tahapan Menjadi Sulinggih di Bali
Baca juga: KPU Tegaskan Siap Gelar Pemungutan Suara Pilkada Serentak 9 Desember 2020
Baca juga: Kejari Denpasar Peduli Lembata, Donasi untuk Pengungsi Erupsi Gunung Ile Lewotolok
Mantan Ketua KPU Denpasar ini juga memastikan bahwa seluruh logistik akan terdistribusikan secara lengkap sebelum pencoblosan Pilkada pada Rabu (9/12/2020) esok.
“Pengaturan waktu aja, semua daerah sudah diatur dengan baik, seperti di Karangasem misalnya, semua sudah diatur pengiriman logistik sampai tanggal 8, bahkan di Karangasem sudah dari tanggal 6,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat tidak khawatir untuk datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilihnya.
Apalagi, pihaknya telah menyiapkan 15 hal baru di TPS guna mencegah penyebaran pandemi Covid-19.
“Protokol kesehatan kan benar-benar kita jaga, kita ada 15 hal baru di TPS seperti apa, terus kita juga siapkan masker, sarung tangan, kita hanya minta mereka bawa pulpen sendiri, kalau nggak bawa kita siapkan juga,” paparnya.
Kelima belas hal baru itu, pertama jumlah pemilih per-TPS dikurangi dari maksimal 800 menjadi maksimal 500. Kedua, kehadiran pemilih ke TPS diatur merata, setiap jam untuk sekian pemilih.
"Jadi tidak menumpuk di pagi hari seperti biasanya," ujar John
Ketiga, petugas KPPS dilakukan rapid tes atau tes swab sebelum bertugas, sehingga diyakini sehat (tidak menularkan virus).
Keempat, petugas KPPS mengenakan masker selama bertugas.
"Pemilih diharap pakai masker dari rumah. Di TPS disediakan cadangan dalam jumlah terbatas," sebutnya.
Baca juga: Bale Bali Saka Kutus Roboh Diterjang Angin Kencang dan Hujan di Tabanan, Kerugian Sekitar Rp 80 Juta
Baca juga: Kepala Lab LIPI Tegaskan Pemanfaatan Vaksin Sinovac Tunggu Hasil Uji Klinis Tahap 3
Baca juga: Penyanyi Via Vallen Hadiri Sidang Pembakaran Mobilnya
Kelima, petugas KPPS mengenakan sarung tangan karet selama bertugas.