Bencana di Bali
Bale Bali Saka Kutus Roboh Diterjang Angin Kencang dan Hujan di Tabanan, Kerugian Sekitar Rp 80 Juta
Diantaranya seperti sejumlah titik terjadi pohon tumbang hingga sebuah bangunan bale Bali saka kutus (tiang 8) milik warga di Banjar Titigalar,
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Angin kencang yang terjadi di Tabanan mengakibatkan sejumlah bencana alam, Senin (7/12/2020).
Diantaranya seperti sejumlah titik terjadi pohon tumbang hingga sebuah bangunan bale Bali saka kutus (tiang 8) milik warga di Banjar Titigalar, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa robohnya bale Bali yang memiliki ukuran 5x6 meter ini terjadi sekitar pukul 14.00 Wita.
Baca juga: Rai Mantra Terima E-Sports Indonesia Denpasar, Harapkan Lahir Entrepreneur Pengembang Game E-Sports
Baca juga: Dalam Sehari 6.000 Pengunjung Platform Denfest ke-13, Hadirkan 105 Acara Selama 3 Bulan
Baca juga: Tim Vaksinasi Covid-19 di Buleleng Ditargetkan Bisa Dibentuk pada Bulan Ini
Saat itu, pemilik rumah, I Made Murdaya (53) bersama istrinya sedang berada di rumah.
Cuaca di lokasi memang sedang hujan gerimis namun disertai dengan angin yang cukup kencang.
Tak berselang lama atau saat korban sedang memasak di dapur miliknya, tiba-tiba saja mendengar suara riuh seperti robohan bangunan di rumahnya.
Korban pun langsung keluar dari dapurnya dan melihat bale Bali miliknya telah roboh.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Hujan yang disertai angin memang melanda wilayah tersebut saat kejadian.
Kemungkinan karena angin yang begitu kencang sehingga mengakibatkan balai Bali tersebut goyang kemudian roboh," kata Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu I Nyoman Subagia, Senin (7/12/2020).
Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya saja akibat kerusakannya tersebut korban mengalami kerugian material hingga Rp 80 Juta lebih.
"Beruntung tak ada korban jiwa, korban mengalami kerugian material sekitar Rp 80 Juta," tandasnya.(*)