Waspada Angin Kencang dan Gelombang Tinggi di Bali, HNSI Tabanan: Nelayan Jangan Melaut Dulu

Cuaca ekstrem yakni hujan disertai angin kencang menjadi ancaman para nelayan di Bali, khususnya Tabanan

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Foto : Suasana saat sejumlah nelayan memindahkan jukungnya dari pinggir pantai ke tempat aman di Pantai Pasut, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Bali, beberapa waktu lalu. Cuaca ekstrem yakni hujan disertai angin kencang menjadi ancaman para nelayan di Bali, khususnya Tabanan. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Cuaca ekstrem yakni hujan disertai angin kencang menjadi ancaman para nelayan di Bali, khususnya Tabanan.

Terlebih lagi, ancaman badai tropis di bagian selatan yang berpotensi menimbulkan angin kencang, gelombang tinggi, dan curah hujan secara tiba-tiba membuat nelayan harus waspada.

Kondisi ini diperkirakan akan terjadi hingga Kamis (10/12/2020) mendatang.

Sehingga masyarakat pesisir yang berprofesi sebagai nelayan diimbau jangan melaut dulu.

"Sesuai kondisi di lapangan dan info dari BMKG mulai hari ini angin kencang terjadi di pesisir juga.

Baca juga: Jurgen Klopp Sangat Emosional Lihat Suporter di Anfield, Mourinho Puji Hojbjerg

Baca juga: Kapolresta Denpasar Kombes Jansen Geser 600 Polisi untuk Pengamanan TPS Pilkada Bali 2020

Kami sudah berikan imbauan kepada seluruh nelayan di Tabanan agar tetap waspada dengan dampak Badai Tropis yang terjadi ini.

Apalagi tadi (Senin) ada nelayan yang masih di tengah laut kami mohon untuk putar balik lagi," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan, I Ketut Arsana Yasa, Senin (7/12/2020). 

Pria yang juga akrab disapa Ketut Sadam ini menjelaskan, ancaman badai tropis di bagian selatan yang berpotensi menimbulkan angin kencang, gelombang tinggi, dan curah hujan secara tiba-tiba harus sangat diwaspadai.

Sebab, meskipun gelombangnya bagus saat awal melaut, kemungkinan dalam beberapa waktu bisa berubah.

Kondisi ini diperkirakan akan terjadi hingga Kamis (10/12/2020) mendatang.

"Kami mohon waspada terus. Diperkirakan situasi ini berlangsung hingga Kamis mendatang," tandasnya.

Diberitakan Tribunnews, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini di sejumlah provinsi di Indonesia untuk Selasa (8/12/2020).

Peringatan dini tersebut disampaikan pada situs resmi BMKG, bmkg.go.id.

Pada Selasa (8/12/2020), 23 provinsi mendapatkan peringatan dini cuaca ekstrem.

Lalu 20 provinsi di antaranya berpotensi hujan petir dan angin kencang.

Baca juga: Polisi akan Jemput Paksa Habib Rizieq Jika Tak Penuhi Panggilan Ketiga

Baca juga: Ditangkap Karena Diduga Terlibat Jual Beli 40 Paket Sabu, Darmika Dituntut 11 Tahun Penjara

Sementara itu, wilayah lainnya berpotensi hujan petir, hujan sedang-lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Empat wilayah Bali berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

1. Buleleng

2. Tabanan

3. Badung

4. Bangli

Wilayah berpotensi gelombang tinggi.

1. Bali (2 meter atau lebih)

Laut Bali

Selat Bali bagian Selatan

Selat Badung

Selat Lombok

Samudra Hindia Selatan Bali

2. Banten

Selat Sunda bagian Selatan

Perairan Selatan Banten

Samudra Hindia Selatan Banten

3. Bengkulu

Perairan Bengkulu

Perairan Enggano

Perairan Samudera Hindia Barat Bengkulu

4. Kalimantan Tengah (1-2.5 meter)

Perairan Selatan Kalteng

5. Nusa Tenggara Barat (2 meter atau lebih)

Selat Lombok bagian Utara

Selat Lombok bagian Selatan

Selat Alas bagian Utara

Selat Alas bagian Selatan

Samudra Hindia selatan NTB

Perairan Utara Sumbawa

Selat Sape bagian Selatan

6. Sulawesi Selatan (1.25-2.5 meter)

Perairan barat Kep. Selayar

Perairan Sabalana

Laut Flores bagian barat

Selat Makassar bagian selatan

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved