Penemuan Mayat di Tukad Korea

Identitas Mayat di Tukad Korea Terungkap, Penyebab Kematiannya Diduga Karena Hal Ini

Terungkap, mayat pria paruh baya yang ditemukan di kolong jembatan Jalan Hasanudin, Denpasar, Bali, Selasa (8/12/2020), pukul 09.15 Wita

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Firizqi Irwan
Penemuan mayat di bawah jembatan Jalan Hasanuddin, Denpasar, Bali atau di bawah Tukad Badung alias Tukad Korea pada Selasa (8/12/2020) pagi. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Terungkap, mayat pria paruh baya yang ditemukan di kolong jembatan Jalan Hasanudin, Denpasar, Bali, Selasa (8/12/2020), pukul 09.15 Wita, bernama I Wayan Sandi (70).

I Wayan Sandi (70) berasal dari Peguyangan Kangin, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali.

Berdasarkan keterangan Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi, memang benar ada penemuan mayat tersebut dan baru dilaporkan setelah 30 menit kemudian.

"Saksi yang menemukan bernama Wayan Adiyasa (40) dan Komang Urip (28). Dimana saat itu mereka tengah bertugas menyusuri Tukad (sungai) Badung dan menemukan korban," ujarnya dikonfirmasi terpisah, Selasa (8/12/2020) siang.

Baca juga: Mayat Pria di Jembatan Tukad Korea Denpasar, Diduga Telah Meninggal Sejak 2 Hari Lalu

Baca juga: Lepas 973 Personel untuk Jaga TPS Pilkada 2020, Kapolres Badung Cek Kesiapannya Secara Langsung

Baca juga: Rai Mantra Buka Webinar Bertajuk Digitalisasi UMKM Perempuan di Era New Normal

Dalam keterangan ke pihak polisi, saksi yang pertama kali melihat yakni Komang Urip (28) bersama Wayan Adiyasa (40) yang merupakan petugas dari Dinas PUPR Kota Denpasar.

Menurut keterangan Komang Urip, saat itu saksi bersama rekan-rekannya tengah memotong rumput di bawah jembatan serta membersihkan area Tukad Badung, Denpasar.

Namun saat membersihkan, ia mendapati seorang pria tengah tertidur di atas kasur menggunakan pakaian kemeja bercorak merah abu-abu dan memakai celana training hitam.

Saat didekati, I Wayan Sandi sudah mengeluarkan darah dari hidung, dan tercium bau menyengat dari jasadnya.

Komang Urip selanjutnya memanggil temannya yaitu Wayan Adiyasa (40).

Saat Wayan Adiyasa mengecek kondisi pria paruh baya tersebut ternyata sudah kelihatan tidak ada tanda-tanda (meninggal).

Ia kemudian menghubungi pihak kantor PUPR untuk dilaporkan, dan pihak kantor kemudian menghubungi pihak kepolisian.

"Saksi melihat korban dalam posisi terlentang dan tidak ada tanda-tanda (meninggal) kemudian dilaporkan ke kantor PUPR dan diteruskan ke anggota kepolisian," tambahnya.

Dalam keterangan lanjutan, saat I Wayan Sandi dievakuasi oleh pihak PMI Kota Denpasar, I Wayan Sandi selanjutnya dibawa ke RSUP Sanglah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dari kejadian ini, pihak kepolisian menduga I Wayan Sandi meninggal dunia karena sakit.

"Dugaan sementara karena sakit," tutup Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Tribun Bali di lokasi memang terlihat I Wayan Sandi masih dalam posisi tengkurap diatas kasur yang sudah kusam.

Sekujur tubuh sudah kaku dan muka korban menghadap ke barat, di sekitar korban ada beberapa karung berisi hasil barang rongsokan.

Kepolisian dari Tim Inafis Polresta Denpasar, anggota kepolisian, Linmas, saksi-saksi dari petugas PUPR dan beberapa keluarga korban datang ke TKP atau di kolong jembatan.

Sedangkan dari pantauan Tribun Bali di sekitar TKP Jalan Hasanudin, terlihat warga yang melintas berhenti dan memarkirkan kendaraan untuk mencari tahu hal yang terjadi di TKP.

Sekitar pukul 10.45 Wita, jasad I Wayan Sandi dimasukkan kedalam kantong kuning oleh petugas PMI Kota Denpasar.

Selanjutnya dimasukkan ke dalam mobil ambulans PMI Kota Denpasar dan langsung dibawa ke RSUP Sanglah.(*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved