5 Kisah Pilu Pilkada Serentak 2020: Dari Anggota Brimob Dipanah Hingga Kakek Meninggal Usai Nyoblos

Seorang anggota Brimob dipanah ketika mengamankan Pilkada di Mamberamo Raya, Papua. Setidaknya ada 5 kisah pilu dalam Pilkada Serentak 2020

Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi - Suasana pencoblosan Pemilihan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar di TPS 17 Banjar Kertasari, Panjer, Denpasar, Rabu (9/12/2020). Pencoblosan ini tetap digelar dengan menerapkan protokol kesehatan. 

TRIBUN-BALI.COM - Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di Indonesia menyisakan sejumlah kisah pilu.

Seorang anggota Brimob dipanah ketika mengamankan Pilkada di Mamberamo Raya, Papua. Penyerangan itu diduga dipicu karena pelaku terpengaruh minuman keras.

Kisah lainnya, ada pula seorang kakek berinisial MS (75) di Kebumen yang meninggal di TPS usai mencoblos..

Setidaknya ada 5 kisah pilu dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.

Berikut rangkumannya:

1. Anggota Brimob dipanah
Seorang anggota Brimob dipanah di bagian lengan kanannya saat mengamankan keributan di TPS 01 Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Rabu (9/12/2020).

Saat itu pasukan kepolisian mendapatkan informasi ada seorang warga berinisial SM membuat keributan di TPS.

Polisi yang mendatangi lokasi justru diserang oleh sekelompok massa menggunakan panah, parang dan tombak.

"Ya benar, ada insiden di Mamberamo Raya, satu anggota terkena anak panah," ujar Matius di Keerom, Rabu (9/12/2020).

Tak hanya menyerang, massa juga mengambil kotak suara yang telah dicoblos.

"Penyerangan tersebut dipicu oleh pelaku yang dalam pengaruh minuman keras dan membuat keributan di TPS 01," kata dia.

Anggota Brimob yang terkena panah itu kemudian dilarikan ke RSUD Kawera.

Baca juga: Anak dan Menantu Jokowi Berjaya Menurut Sejumlah Lembaga Survei, Golput Unggul di TPS Bobby Nasution

2. Calon bupati meninggal di hari pencoblosan
Seorang calon bupati Barru, Malkan Amin meninggal dunia di hari pencoblosan, Rabu (9/12/2020).

Ia mengembuskan napas terakhir di usia 72 tahun di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Menurut Direktur RSUP Wahidin Sudirohusodo Khalik Saleh, Malkan sempat dinyatakan positif Covid-19. Malkan dirujuk ke RSUP Wahidin Sudirohusodo dalam keadaan yang telah memburuk.

"Pasien meninggal dunia tadi pagi sekitar pukul 10.30 Wita. Meninggal saat mendapatkan perawatan medis," kata Khalik.

Di tahun 2020, Malkan maju dalam Pilkada bersama pasangannya Andi Salahuddin Rum.

Bernomor urut 3, pasangan Malkan-Andi diusung Partai Golkar dan Gerindra.

Adapun, pasangan nomor urut 1, Mudassir Hasri Gani dan Aksah Kasim, diusung PKB dan PPP.

Kemudian pasangan nomor urut 2, Suardi Saleh dan Aska Mappe, diusung Partai NasDem, PDI-P, PKS, dan Partai Demokrat.

3. Kakek menginggal di TPS usai mencoblos
Di Kebumen, seorang kakek berinisial MS (75) meninggal di TPS usai mencoblos.

Saat itu sang kakek bersama cucunya datang ke TPS pukul 09.00 WIB. Saat hendak pulang, tiba-tiba kakek itu terjatuh dan tidak sadarkan diri.

"Saat dicek oleh petugas medis yang datang ke lokasi, korban sudah meninggal dunia," ujar Kasubbag Humas Polres Kebumen Iptu Sugiyanto.

Sugiyanto mendapatkan informasi dari keluarga bahwa MS memang menjalani rawat jalan karena sakit jantung.

Baca juga: Hasil Sementara Pilkada Per Kabupaten/Kota di Bali: Jagoan PDIP Unggul di 5 Daerah, Keok di Jembrana

4. Antre mencoblos, pria di Palu tiba-tiba meninggal
Warga di TPS 08, Jalan Merpati, Palu, Sulawesi Tengah, dikagetkan dengan meninggalnya seorang pria bernama Musdin Dg Sila (70).

Musdin saat itu sedang antre untuk mendapat giliran mencoblos pukul 07.30 Wita, Rabu (9/12/2020).

Dia tiba-tiba jatuh telungkup, pingsan dan dinyatakan meninggal dunia.

“Saksi melihat korban mencuci tangan, dan dicek suhu tubuh oleh petugas KPPS, sesuai protokol kesehatan sebelum memasuki area TPS. Kemudian korban duduk di kursi antrean sesuai arahan petugas KPPS, setelah beberapa saat korban duduk di kursi antrean tiba-tiba korban terjatuh dan pingsan kemudian dinyatakan meninggal dunia, sehingga korban diangkat ke dalam rumah salah satu warga sekitar,” kata Faisal seperti dilansir dari Antara.

Dokter dan Satgas Covid-19 belum mengetahui penyebab kematian Musdin, namun disebutkan bahwa tidak ada gejala Covid-19 pada korban.

5. Kelelahan, pengawas TPS tabrak trotoar
Diduga kelelahan, seorang pengawas TPS di Nunukan, Kalimantan Utara menabrak trotoar saat berkendara sepeda motor, Rabu (9/12/2020) pukul 20.00 Wita.

Pria bernama Suwardi (40) ini mengalami pendarahan pada bagian kepala.

Saat ditemukan warga, kondisi Suwardi tidak mampu menggerakkan tubuh dan mengeluarkan muntahan sehingga segera dibawa ke puskesmas terdekat.

Ketua Komisioner Bawaslu Nunukan Mochammad Yusran mengatakan Suwardi saat itu hendak melaporkan hasil pengawasan ke Panwascam.

Suwardi masih terbaring lemah dan dirawat di RSUD Nunukan.

"Jadi sejak kemarin malam tugas pengawasan, memang kelelahan dan agak sakit infonya, jadi mereka sebagai ujung tombak pemilu ini, akan kami beri perhatian ekstra," katanya.

(Kompas.com/Ahmad Zulfiqor/Fadlan Mukhtar Zain/Dhias Suwandi/Hendra Cipto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah-kisah Pilu Selama Pilkada, Anggota Brimob Dipanah dan Calon Bupati Meninggal di Hari Pencoblosan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved