Corona di Bali

Kapan Pariwisata Bali Dibuka untuk Wisman? Menparekraf Wishnutama: Akan Dipelajari Dulu

Menurut Menparekraf untuk membuka kembali pariwisata untuk wisman ke Indonesia khususnya Bali, tidak sesederhana mengatakannya

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Menparekraf saat meninjau penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE salah satu restoran di wilayah Kuta, Badung, Bali, Jumat (11/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Wacana pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman) akan dibuka dalam waktu dekat kembali ramai dibicarakan.

Namun menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, untuk membuka kembali pariwisata untuk wisman ke Indonesia khususnya Bali, tidak sesederhana mengatakannya.

"Nanti, itu akan dipelajari dulu dan tidak sesederhana itu," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, Jumat (11/12/2020), di sela kunjungan kerjanya melakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE di Kuta, Badung, Bali.

Ia menambahkan, sebelum membuka pintu pariwisata bagi wisman, pertama yang perlu dilakukan adalah melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.

Lalu pada saat liburan Natal dan Tahun Baru nanti akan dipantau apakah pelaksanaan protokol kesehatan dilakukan dengan baik, tidak terjadi pelonjakan kasus baru Covid-19.

Baca juga: Pulihkan Geliat Ekonomi Pariwisata Bali, Pangdam IX/Udayana Tegaskan Wisatawan Harus Patuh Prokes

Baca juga: Kemenparekraf: Re-aktivasi Pariwisata Bali untuk Wisman Perlu Sinergi Berbagai Pihak

"Itu juga menjadi ukuran.

Kami juga harus hati-hati juga untuk membuka, jangan sampai membuka nanti tambah jadi ada masalah.

Di kita-nya itu harus betul-betul siap, dan ini juga harus diujicoba.

Ujicoba di liburan lokal sekarang ini lagi difokuskan wisatawan domestik," ungkap Menparekraf Wishnutama.

Ia mengatakan, Kemenparekraf bersama Kemenlu dan Organisasi Pariwisata PBB (UNWTO) telah melakukan pertemuan untuk membahas ini (protokol CHSE).

"Mereka sangat mengapresiasi pelaksanaan protokol kesehatan berbasis CHSE ini di Indonesia.

Bahkan mereka memuji pelaksanaannya di Indonesia," terangnya.

Juru bicara Kemenparekraf, Prabu Revolusi menambahkan, Travel Corridor Arrangement (TCA) dengan sejumlah negara sudah terjalin untuk keperluan bisnis.

"Untuk pelaku perjalanan bisnis beberapa negara sudah bisa masuk ke Indonesia tapi dengan visa bisnis.

Negaranya ada Uni Emirat Arab, Korea Selatan (Korsel), Tiongkok, dan Singapura yang sudah punya TCA sama kita, dan sebetulnya itu sudah berjalan sekarang," jelasnya.

Baca juga: Dana Hibah Pariwisata Termin II Sudah Masuk Kasda Tabanan, 19 Akomodasi Terima Ratusan Ribu Rupiah

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Larang Pemilik Usaha Pariwisata Buat Perayaan Tahun Baru 2021, Ini Penyebabnya

"Namun mengenai wisman masuk ke Indonesia khususnya Bali dalam rangka liburan, seperti sudah disampaikan Menparekraf ada banyak pertimbangan yang sedang dipikirkan.

Tetapi secara umum Bali sendiri sudah siap, tinggal memastikan disiplin dari masyarakat dan pelaku usaha dalam penerapan protokol kesehatannya," jelasnya.

"Bagaimana caranya agar Bali jadi zona hijau Covid-19 dan menjaga tetap hijau jangan ada penambahan kasus Covid-19 baru.

Itu penting sekali pada akhirnya untuk memutuskan Bapak Presiden dan Menparekraf dan menteri-menteri lain, (pariwisata) dibuka atau enggaknya," papar Prabu Revolusi.

Menurutnya, jangan sampai pasca liburan panjang Natal dan Tahun Baru terjadi pelonjakan kasus baru Covid-19.

"Itu harus dijaga bersama semua stakeholder.

Baik dari pemerintah, pelaku usaha pariwisata, dan juga wisatawan yang datang," tuturnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved