Titik 0 Km Kota Denpasar Mulai Diperbaiki, Dinas Permukiman: Rusak karena Sepatu Roda & Skateboard
Setelah mengalami kerusakan sejak lama, titik 0 km Kota Denpasar yang berada di sisi utara Lapangan Puputan Badung akhirnya diperbaiki
Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Setelah mengalami kerusakan sejak lama, titik 0 km Kota Denpasar yang berada di sisi utara Lapangan Puputan Badung akhirnya diperbaiki.
Perbaikan ini dilakukan oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan.
Kabid Pertamanan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, IA Widhiyanasari mengatakan, rusaknya titik nol km tersebut diakibatkan oleh banyaknya aktivitas masyarakat di kawasan tersebut utamanya mereka yang bermain sepatu roda maupun skateboard.
Agar kerusakannya tidak semakin parah, pihaknya pun melakukan perbaikan.
Baca juga: 3 Gepeng dan Pengamen Diamankan, Kasatpol PP Denpasar: Mengganggu Lalu Lintas
Baca juga: Agar Sungai Tetap Asri, Desa Peguyangan Kaja Denpasar Laksanakan Program Kali Bersih Sebulan 2 Kali
Baca juga: Berendam di Pantai, Seorang Pria Digigit Buaya Hingga Tangan Nyaris Putus
“Karena mengalami kerusakan maka, kami lakukan renovasi dan perbaikan.
Kami harus mendatangkan tukang khusus untuk memperbaiki karena menggunakan bahan dari kuningan,” katanya, Minggu (13/12/2020).
“Kerusakan ini karena banyak warga Denpasar yang melakukan aktivitas sepatu roda atau skateboard di tempat ini, padahal Pemkot Denpasar sudah menyiapkan tempat untuk olahraga sepatu roda dan dan skateboard di extreme park Lumintang,” imbuhnya.
Ia mengatakan bahwa pelaksanaan perbaikan telah dimulai sejak 9 Desember 2020 lalu dan ditarget tuntas secepat mungkin.
Widya juga berharap masyarakat ikut aktif menjaga fasilitas publik milik pemerintah.
Sehingga keberadaanya dapat berlangsung lama dan memberikan manfaat bagi masyarakat, utamanya sebagai destinasi wisata alternatif.
“Kami mengajak masyarakat untuk ikut aktif menjaga fasilitas umum milik pemerintah, sehingga selain menciptakan keindahan juga menjadi destinasi wisata alternatif tengah kota, selain juga menjadi penanda 0 KM Kota Denpasar dan Bali serta pengingat sejarah perjalanan Kota Denpasar,” katanya. (*)