Masuki Musim Hujan, Puluhan Unggas Warga di Karangasem Mati Mendadak

Hujan disertai angin yang melanda Karangasem beberapa hari ini mengakibatkan unggas warga mati mendadak.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
pixabay
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Hujan disertai angin yang melanda Karangasem beberapa hari ini mengakibatkan unggas warga mati mendadak.

Banyak ayam dan burung dara yang tak selamat. 

Seperti yang dialami beberapa warga di Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.

Samsuri, warga Bungaya Kangin, mengaku, banyak ayam peliharaan mati mendadak.

Jumlahnya mencapai puluhan ekor, terhitung  dari minggu lalu saat hujan deras menguyur Karangasem.

Induk, serta anaknya mati. Ayam jago harga ratusan ribu per ekor juga tidak  bisa diselamatkan.

Baca juga: 154 Usaha Akomodasi Pariwisata di Gianyar Tak Kecipratan Dana Hibah Pariwisata

Baca juga: Ops Tertib Masker di Jalan Gajah Mada Jembrana Temukan 13 Pelanggar

"Ada sekitar 50 ekor yang mati mendadak. Induk, anak, dan ayam jago tak terselamatkan. Tak hanya ayam, burung dara peliharaan banyak mendadak mati. Kalau burung dara yang mati sekitar 10 ekor," ungkap Samsuri, Selasa (15/12/2020) siang.

Ditambahkan, peristiwa ini sering terjadi setiap tahunnya.

Terutama saat pergantian cuaca dari musim panas ke hujan.

Unggas seebelum mati ciri - cirinya tak mau makan, suaranya ngorok, dan mulutnya berlendir.

Ayam dan burung dara mati kemungkinan karena pancaroba / peralihan  cuaca.

Baca juga: Enam Kali Berturut-turut Klungkung Dinobatkan sebagai Kabupaten Peduli HAM

Baca juga: Berikut Tata Letak yang Dianjurkan untuk Rumah Dekat Sungai Menurut Fengshui

Baca juga: Perhatian: Dilarang Pesta Saat Malam Tahun Baru, Masuk Bali via Pesawat Wajib Tes Swab!

"Hampir setiap tahun terjadi. Warga sini menyebut penyakit "grubug", muncul setiap pergantian musim dari panas ke hujan. Tapi ada beberapa ayam dan burung dara yang masih hidup,"tambah Samsuri.

Ia pun berharap, penyakit grubug ini tak smpai mengenai dan menyebar ke ternak lain.

Hal serupa  juga diungkapkan orang tua Samsuri, Ibu Sri.

Kerugian akibat kejadian ini sekitar 1 juta.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved