Masuki Musim Hujan, Puluhan Unggas Warga di Karangasem Mati Mendadak
Hujan disertai angin yang melanda Karangasem beberapa hari ini mengakibatkan unggas warga mati mendadak.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Induk dan anak ayam banyak yang mati.
Ditambah belasaan burung dara.
Baca juga: Zidane Tetap Merendah Kendati Timnya Mulai Bangkit dari Keterpurukan
Baca juga: Polres Tabanan Patroli di Tiga Jalur Besar, Satu Sepeda Motor Racing Diamankan
"Dari 9 anak ayam, kadang yang tersisa cuma 1 ekor. Induk sama anaknya banyak yang mati,"akui Sri, spaan akrabnya.
"Nggak hanya saya yang mengalaminya. Beberapa warga yang memelihara ayam mengeluh karena banyak ayam dan burung daranya yang mati mendadak dan sakit. Di luar Bungaya Kangin juga banyak yang alami kejadian begini,"jelas wanita 4 anak ini.
Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Krangasem, Made Ari Susanta mengatakn, biasanya banyak unggas mati saat hujan.
Itu disebabkan lantaraan terserang penyakit viral atau bakterial. Biasanya bakteri akan berkembang saat kondisi cuaca tak lagi bersahabat, saat musim hujan.
"Melihat kondisi cuaca akhir - akhir ini yang kurang bersahabat, menjadi pemicu kembangnya berbagai penyakit khususnya penyakit ternak,"jelas I Made Ari Susanta.
Pihaknya meminta masyarakat tetap mebersihkan kandang, antisipasi penyebaran bakteri.
Untuk mengantisipasi dan meminimalisasi jumlah ternak mati, Dinas meminta kepada peternak untuk lebih menjaga sanitasi kandang, menerapkan biosecurity serta pemberian pakan yang berkualitas.
Pemberian vaksin untuk mengantisipasi serangan penyakit pada unggas penting dilakukannya.
"Untuk laporan ke Dinas belum ada. Tapi untuk di lapangan kita ada satu unit UPTD Puskeswan serta Pos Pelayanan Kesehatan Hewan di Kecamatan. Mereka siap melayani dan menindaklanjuti laporan kejadian penyakit ternak," ujar Made Ari Susanta. (*)