Corona di Bali

Dampak SE Gubernur Soal Wisatawan Wajib Swab Test, Banyak Tamu Cancel ke Gianyar

SE Gubernur Bali soal wajib swab test berdampak ke pesanan hotel di Gianyar, banyak tamu yang membatalkan pesanan

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Suasana kedatangan wisatawan domestik di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (15/12/2020) sore. SE Gubernur Bali soal wajib swab test berdampak ke pesanan hotel di Gianyar, banyak tamu yang membatalkan pesanan. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Surat Edaran (SE) Gubernur Bali tentang wisatawan masuk Bali wajib swab test, telah berdampak signifikan terhadap perhotelan di Kabupaten Gianyar, Bali.

Sebab, SE yang baru diumumkan Selasa (15/12/2020) itu, telah mengakibatkan ratusan tamu membatalkan menginap di hotel-hotel di Kabupaten Gianyar.

Stakeholder hotel semakin gigit jari, sebab sejak pandemi Covid-19 ini, mereka tidak menerapkan pemesanan hotel dengan sistem pembayaran uang muka. 

Ketua PHRI Gianyar, Pande Adit saat dikonfirmasi terkait dampak SE tersebut, ia langsung tertawa keras.

Namun dalam tawanya tersirat kekecewaan, tapi tidak bisa berbuat banyak atas peraturan pemerintah tersebut.

Baca juga: Ratusan Wisatawan Domestik Batalkan Bookingan Hotel di Bali, Kariasa: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Baca juga: Masuk Bali Via Udara Wajib Swab Test, Ini Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Wisatawan

Kata dia, sebelum adanya pengumuman SE Gubernur Bali, insan pariwisata menyambut akhir tahun ini secara suka cita.

Sebab ada banyak wisatawan domestik yang memesan kamar hotel.

Namun setelah SE diumumkan, harapan untuk memperbaiki perekonomian setelah lama 'berpuasa' kembali menipis. 

"Dampaknya otomatis banyak hotel yang di-cancel.

Sebelumnya sudah banyak yang merencanakan datang ke Bali.

Selain itu, selama masa pandemi, karena saat ini sepi, tidak ada (hotel) yang menerapkan kebijakan bayar di depan seperti dulu lagi ketika dalam masa high season.

Jadi sekarang tamunya bisa cancel hotel sesuka hati.

Tentunya ini menjadi pukulan bagi sektor perhotelan," tandasnya. 

Adit menegaskan, penyebab utama banyaknya tamu yang membatalkan pesanan kamar hotel adalah kebijakan swab test.

Sebab, biaya swab test bisa mencapai di atas Rp 1 juta per orang jika menggunakan transportasi udara.

Baca juga: Pelaku Pariwisata Ramai Perbincangkan SE Gubernur Masuk Bali Wajib Swab Test

Baca juga: Imbas SE Gubernur Masuk Bali Wajib Swab Test, Banyak Tamu Enggan Bayar DP Hotel

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved