ILC Pamit Lewat Episode Perpisahan, Rocky Gerung: Sekarang itu No Karni, No Berani

Rocky Gerung yang kerap menjadi pembicara di ILC TV One, turut angkat suara mengenai episode perpisahan acara tersebut.

Editor: Widyartha Suryawan
Twitter @karniilyas
Episode perpisahan ILC pada Selasa (15/12/2020) malam ditanggapi Rocky Gerung. 

TRIBUN-BALI.COM - Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One yang dipandu Karni Ilyas pamit alias memasuki episode terakhir penayangannya, Selasa malam (15/12/2020).

Akademisi Rocky Gerung yang kerap menjadi pembicara di ILC TV One, turut angkat suara mengenai episode perpisahan acara tersebut.

Episode perpisahan ILC ini yang ditayangkan pada Selasa malam (15/12/2020) mengangkat judul "Renungan Akhir Tahun: Dampak Tekanan Ekonomi, Ibu Bunuh Anak, Suami Bakar Isteri."

Diketahui, program ILC adalah tayangan talkshow di tvOne yang hadir setiap Selasa pukul 20.00 WIB dan dipandu oleh Karni Ilyas.

Acara ini sudah tayang sejak 2008 silam dan beberapa kali mendapatkan penghargaan.

Dilansir dari vlog Rocky Gerung pada Rabu (16/12), pengamat politik ini pun turut bereaksi atas episode perpisahan ILC.

"Sekarang itu No Karni No Berani, saya biasa aja karena saya sudah berkali-kali mendapatkan pesan dari langit untuk dilarang hadir. Itu sinyal seperti itu sudah ditangkap dari awal, jadi tak ada yang mengejutkan," imbuh Rocky Gerung.

Rocky Gerung.
Rocky Gerung. (Tribunnews.com/Vincentius Jyestha  )

Menurut Rocky, episode terakhir ILC ini sebenarnya telah bisa dipredisikan, melihat Karni Ilyas yang mulai berhijrah ke YouTube.

"Itu sinyal awal yang harusnya kita tangkap, ngapain Karni main YouTube? kalau bukan untuk post-ILC Karni Ilyas? ini dicatat dalam sejarah bukan pembredelan, tetapi semacam self sensosive, media itu bekerja sesuai concern masyarakat namun pemerintah memanufaktur itu," aku Rocky Gerung.

Lebih lanjut, Rocky Gerung menyatakan, adanya pemberhentian program ILC ini memungkinakan adanya keinginan pemerintah untuk memanufaktur pemikiran masyarakat.

"Jadi pikiran kita nanti dipublikasi dari Istana. Jangan sampai concern publik itu disensus pemerintah, mungkin Karni Ilyas terganggu kesadaran jurnalisnya. Berkali-kali dia diplomasi, tetapi kita baca acara ini akan ditutup dengan berbagai alasan," terang Rocky Gerung.

Rocky menilai, tidak ada alasan untuk TV One bangkrut karena ILC, mengingat banyaknya iklan di acara tersebut.

"Honor narasumber juga dinaikkan pelan-pelan, jadi orang merasa itu honornya gede banget. Honor narasumber itu dua kali honor menulis di koran tetapi kita gak menuntut karena kita menganggap TV One menjadi bagian dari memelihara demokrasi, bukan soal bisnisnya."

"Ini talkshow politik bukan betul-betul direncanakan oleh rumah produksi. Talkshow politik itu harusnya dipelihara negara, masyarakat belajar demokrasi itu," aku Rocky Gerung.

Berakhirnya ILC membuat Rocky Gerung akan mengenang akan adanya talkshow bermutu dengan melatih masyarakat untuk berdialektika dan berdiskusi, mencerdaskan kehidupan publik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved