DPRD Bali Umumkan 5 Nama Calon Anggota Komisi Informasi Bali yang Lolos Uji Kelayakan & Kepatutan
Lima orang yang lolos tersebut yakni Ni Luh Candrawati Sari, I Made Agus Wirajaya, Agus Suryawan, I Wayan Darma dan Dewa Nyoman Suardana
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Gubernur Bali akan membuatkan surat keputusan (SK) dan selanjutnya bisa dilantik.
Adnyana memperkirakan, pelantikan pengurus baru anggota Komisi Informasi Provinsi Bali ini bisa dilakukan pada Januari 2021 mendatang.
Sementara itu, Ketua Tim Seleksi Calon Anggota Komisi Informasi Provinsi Bali Masa Jabatan 2020-2024, Gede Pramana mengungkapkan, sebelum uji kelayakan dan kepatutan ini dilakukan pihaknya sudah melakukan seleksi terhadap para calon tersebut.
Setelah melakukan seleksi, pihaknya kemudian mengajukan 10 orang nama hasil seleksi tersebut kepada Gubernur Bali dan langsung diajukan kepada DPRD Bali.
"Dan sekarang diadakan fit and proper test oleh anggota dewan, komisi I untuk memilih dari 10 itu dipilih lima," terang Pramana.
Pramana berharap, di akhir tahun ini proses pemilihan ini bisa selesai dan bisa diumumkan oleh dewan.
Ia juga berharap, pada Januari mendatang calon anggota Komisi Informasi Provinsi Bali yang terpilih sudah bisa dilantik oleh Gubernur Bali.
"Itu tugas kami di tim seleksi. Timnya independen," kata Kepala Diskominfos Provinsi Bali itu.
Wajah Baru
Sebelumnya pada masa jabatan 2016-2020, jabatan Komisi Informasi Provinsi Bali diisi oleh I Gede Agus Astapa, I Gusti Agung Gede Agung Widiana Kepakisan, I Made Wijaya, I Gusti Ngurah Wirajasa dan I Ketut Suharya Wiyasa.
Namun dari hasil seleksi yang dilakukan oleh tim, tidak ada satu pun nama petahana yang berhasil lolos.
Mengenai hal tersebut, Pramana mengatakan bahwa, sebelumnya pihaknya melakikan penilaian awal seperti tes potensi, tes psikologi, bina kelompok dan wawancara.
Menurutnya, calon incumbent yang kembali mengikuti seleksi sebagai anggota Komisi Informasi dari tes potensi memang nilai sudah terlihat kecil, termasuk di bina kelompok dan tes psikologi.
"Dari tes potensi kita tidak ada bermain macam-macam, sesuai dengan hasil yang mereka dapat," tutur Pramana.
Dalam melakukan tes psikologi, pihaknya bekerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali.
Kemudian tes bina kelompok, pihaknya meminta bantuan kepada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali.
"Ya kita endak ada tekanan ya. Itu nilai aslinya kita dapatkan. Apapun hasilnya itulah yang kita gunakan. Tidak ada bermain-main," tegasnya. (*)