Upaya Penangkalan Radikalisme di 32 Provinsi, BNPT Lakukan Survei Nasional, Ini Hasilnya

Dalam kegiatan Rapat Koordinasi Nasional FKPT yang merupakan perpanjangan tangan dari BNPT, Tim Penetiti BNPT menyampaikan hasil survei

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Kepala BNPT saat memaparkan hasil survei Nasional BNPT 2020 dalam konferensi persnya di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung. 

"Kita masih menghadapi pergerakan kelompok jaringan teroris di tingkat lokal, di tingkat domestik. Artinya hari ini mereka masih menjadi bagian yang diburu oleh aparat penegak hukum. Contohnya masih ada tersisa di Poso katakanlah sekitar 11 orang, yang mana mereka menyatakan terang-terangan mengunggah dalam dunia maya bahwa mereka adalah berbai'at ke ISIS," tutur Komjen Boy Rafli.

Tentu kita prihatin terhadap warga negara yang disorientasi jadi warga negara yang tidak bisa memahami jati diri bangsanya, ini keprihatinan yang sebenarnya tidak boleh terjadi.

Itulah tantangan kita bahwa dengan hilangnya pemahaman mereka terhadap ke-indonesiaan, membuat mereka harus larut dalam kondisi seperti itu.

Kelompok jaringan teror terus perang opini di dunia maya untuk meyakinkan kepada audiens di seluruh dunia ini bahwa mereka layak untuk diikuti.

"Tantangan kita adalah bagaimana terus berupaya agar jangan sampai semakin banyak korban dari generasi milenial dan generasi z tadi. Demikian juga menyasar kepada kaum perempuan agar tidak menjadi pergerakan dari kaum itu," ungkapnya.

Jadi kita harus berorientasi terhadap penyelamatan generasi muda, kaum Ibu dan anak-anak Indonesia harus kita cegah jangan sampai semakin meluas karena masifnya pola rekrutmen dengan dunia maya ini terus dilakukan.

Kita tidak boleh mengatakan karena radikalisasi diindikasikan kita rendah, tetapi proses perjalanan yang mereka lakukan ini diyakini tidak akan pernah berhenti.

"Jadi virus radikalisme yang mereka tebar melalui dunia maya itu akan terjadi. Makanya literasi digital itu menjadi sebuah solusi salah satunya," tambahnya.

Hasil dari Survei Nasional 2020 tersebut akan menjadi pertimbangan perencanaan selanjutnya untuk melaksanakan upaya pencegahan radikalisme dan terorisme dengan pemberdayaan masyarakat yang Iebih optimal di tahun 2021 mendatang.(*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved