Wisatawan Domestik: Mikir-mikir Dulu Deh Sekarang ke Bali Biayanya Tambah Banyak
Seorang wisatawan domestik asal Jakarta, Dania kini berpikir-pikir untuk merealisasikan liburan akhir tahun ke Bali.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN BALI.COM, DENPASAR - Seorang wisatawan domestik asal Jakarta, Dania kini berpikir-pikir untuk merealisasikan liburan akhir tahun ke Bali.
Padahal, Dania bersama keluarganya sudah berencana hendak terbang ke Bali, Kamis (17/12/2020).
Setelah adanya aturan wajib swab test berbasis PCR untuk penumpang transportasi udara, Dania mengaku bisa saja menunda liburannya ke Bali.
"Rencananya saya sekeluarga anak dan suami lalu ada adik saya dan dua saudara rencananya mau berlibur ke Bali naik pesawat berangkat tanggal 17 Desember besok. Tapi sepertinya rencana itu saya tunda karena masuk Bali masih bisa pakai Rapid Tes kan besok, namun balik ke Jakarta nya harus menyertakan hasil tes Rapid Antigen yang lebih mahal dari Rapid Tes," ujar Dania saat dihubungi Tribun Bali, Rabu (16/12/2020) malam.
Dania benar-benar mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan untuk berlibur ke Bali bakal membengkak.
"Mikir-mikir dulu deh sekarang kalau ke Bali biayanya tambah banyak dari sebelumnya. Dari sebelumnya syarat rapid tes jadi swab mahal banget biaya tesnya buat syarat terbang doang padahal," imbuhnya.
"Untungnya belum jadi beli tiket pesawat dan hotel karena masih mikir-mikir pandemi gini liburan aman gak ya tapi ada Surat Edaran itu ya fix saya tunda dulu," sambung Dania.
Bukan hanya Dania yang membatalkan liburannya ke Bali. Per Rabu (16/12/2020) kemarin, sejumlah keluhan dari pelaku pariwisata menyebut banyaknya wisatawan domestik yang batal liburan ke Bali.
Keluarnya Surat Edaran (SE) Gubernur Bali yang mengharuskan wisatawan ke Bali lewat udara wajib punya swab tes negatif Covid-19 ramai diperbincangkan oleh kalangan pelaku pariwisata.
Awalnya syarat masuk ke Bali melalui bandara hanya menggunakan hasil non reaktif rapid test yang biayanya lebih murah.
Tetapi dengan adanya SE Gubernur wisdom wajib menyertakan hasil negatif swab test berbasis PCR yang biayanya mahal.
Hanya dalam hitungan jam setelah dikeluarkannya peraturan tersebut, sudah banyak wisatawan yang batal liburan akhir tahun ke Bali.

"Dalam hitungan jam sejak dikeluarkan banyak tamu yang cancel untuk liburan ke Bali," ungkap Nyoman Suharta, seorang pelaku pariwisata di Bali.
Suharta menilai, keputusan tersebut dikeluarkan secara mendadak.
Sehingga, menurut dia, peraturan itu tidak memperhitungkan psikis masyarakat Bali yang baru sudah menunggu agar wisatawan berdatangan saat akhir tahun tiba.