6.000 Guru Bakal Dites Swab, Jelang Sekolah Tatap Muka di Buleleng

Jelang pembelajaran tatap muka, sebanyak 6.000-an guru SD dan SMP di Buleleng, baik yang berstatus PNS, kontrak hingga honorer bakal dites swab.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Ilustrasi tes swab. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Jelang pembelajaran tatap muka, sebanyak 6.000-an guru SD dan SMP di Buleleng, baik yang berstatus PNS, kontrak hingga honorer bakal dites swab.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng memastikan pembelajaran tatap muka di sekolah akan dimulai pada Januari 2021 mendatang.

Agar proses pembelajaran tatap muka aman dari penyebaran Covid- 19, muncul rencana untuk melakukan tes swab massal kepada seluruh guru SD dan SMP di Buleleng.

Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika mengatakan, rencana melakukan tes swab massal kepada seluruh guru ini mencuat dalam rapat bersama Gubernur Bali, pada Selasa (15/12/2020) lalu.

Namun, dalam rapat itu belum diputuskan kapan sekiranya tes swab massal untuk guru ini dapat dilaksanakan.

Demikian dengan anggarannya, apakah akan disediakan oleh Pemprov, atau diserahkan ke masing-masing Pemkab.

Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika
Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika (Tribun Bali/Ratu Ayu)

"Rencana swab test massal untuk guru memang ada. Itu arahan dari gubernur. Sebelun pembelajaran tatap muka di sekolah dilaksanakan, baiknya guru-guru itu wajib di-swab test terlebih dahulu, untuk mengantisipasi klaster penyebaran Covid- 19," ucapnya, Minggu (20/12/2020).

Pelaksanaan swab test ini, sebut Astika, sebaiknya dilaksanakan secara bersamaan, dan dilakukan sebelum sekolah tatap muka dilakukan.

Baca juga: Bupati Buleleng Bayar Kaul Babi Guling di Bondalem, Bentuk Syukur Zero Kasus Positif Covid-19

Baca juga: Ribuan Siswa SMP di Buleleng Diberi Bantuan Kain Seragam

Swab test dilakukan kepada 6.000-an guru SD dan SMP, baik yang berstatus PNS, kontrak hingga honorer.

“Biayanya belum diputuskan sumbernya darimana. Apakah dari Pemprov atau dari Pemkab Buleleng. Karena ini memang baru rencana sesuai arahan pak gubernur. Tetapi teknisnya akan dilakukan serempak, bukan bertahap. Karena tatap muka kan dimulai bersamaan. Ini akan coba kami diskusikan lagi dengan Satgas Buleleng,” imbuhnya.

Terkait kesiapan sekolah dalam pembelajaran tatap muka, Astika menyebut, dalam waktu dekat pihaknya akan melaksanakan rapat secara virtual dengan seluruh kepala sekolah, untuk memastikan kesiapan pelaksanaan tatap muka.

"Sudah fix tatap muka akan dilakukan awal 2021. Tapi tergantung izin orangtuanya. Kalau orangtua tidak mengizinkan, ya tidak dipaksakan,” pungkasnya.

Jika sudah siap, masing-masing sekolah nanti mengajukan permohonan pelaksanaan tatap muka, kemudian akan diverifikasi dan dilaporkan kepada Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana yang juga sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid- 19 Buleleng.

Baca juga: Jubir Vaksinasi Kemenkes: Seluruh Vaksin Covid-19 yang Disediakan Bio Farma Akan Diberikan Gratis

Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Buleleng, Luh Hesti Ranitasari sangat mendorong agar Disdikpora melaksanakan swab test massal kepada seluruh guru di Buleleng.

Sebab, dengan dilaksanakannya swab test massal ini, bisa memberikan rasa aman kepada anak didik dan orangtua siswa.

Pelaksanaan swab test massal ini, politisi asal Kubutambahan itu meminta agar menggunakan mesin PCR yang ada di RSUD Buleleng, sehingga mesin tersebut harus dimaksimalkan.

"Jumlah guru di Buleleng kan lumayan, ada enam ribuan. Sementara mesin PCR yang ada di RSUD Buleleng hanya ada satu, tentu tidak bisa sekali dilakukan. Jadi pelaksanaannya harus bertahap. Atau bisa juga menggunakan rapid test antigen yang tingkat akurasinya sampai 90 persen. Kami di dewan pasti sangat setuju dengan rencana ini, agar proses pembelajaran tatap muka di sekolah aman," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved