OJK Resmikan Kantor Regional 8 Bali Nusra, Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, didampingi Gubernur Bali I Wayan Koster, meresmikan Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara.
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
OJK mencatat, tingkat inklusi keuangan nasional dari survei OJK terakhir sudah berada di level 76,19 persen.
Namun, tingkat inklusi keuangan belum merata, sebab akses keuangan di wilayah perkotaan (83,6 persen) masih lebih tinggi daripada di wilayah pedesaan (68,5 persen).
Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara mengawasi 54 Bank Umum, 135 BPR/S, 17 perusahaan sekuritas, satu kantor perwakilan PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), 82 Perusahaan Asuransi, dua Dana Pensiun, dua Perusahaan Penjaminan, satu Pegadaian, 53 Perusahaan Pembiayaan, dan satu Modal Ventura.
Dalam kesempatan tersebut, Wimboh mengatakan sektor jasa keuangan terpantau stabil dengan tingkat risiko yang terjaga (NPL:3.15 persen), Permodalan yang tinggi (CAR:23,7 persen), tingkat Likuiditas yang masih memadai dengan didukung Dana Pihak Ketiga yang tumbuh tinggi (12,12 persen yoy) meskipun kredit masih terkontraksi (- 0,47 persen yoy).
Saat ini total kredit restrukturisasi covid-19 mencapai Rp 934,8 triliun dari sekitar 7,5 juta debitur di perbankan (UMKM: Rp371,1 T dengan 5,8 juta debitur), Rp 182,3 triliun di Perusahaan Pembiayaan dari 4,9 juta kontrak, Rp 26,4 miliar di LKM termasuk Rp 4,5 miliar di BWM.
Penempatan dana pemerintah di perbankan dengan total sebesar Rp 64,5T, telah tersalurkan dalam bentuk kredit mencapai Rp 198,8 triliun di Bank Himbara, Rp 24,92 triliun di BPD dan Rp 5,89 triliun di Bank Syariah.
Sementara itu, kinerja perbankan baik Bank Umum maupun BPR di Bali periode Oktober 2020 terpantau sehat dan kondusif.
Penghimpunan DPK tercatat sebesar Rp 110,21 Triliun, tumbuh -4,33 persen yoy, namun secara nominal mengalami peningkatan setiap bulannya. Adapun penyaluran kredit kepada masyarakat tumbuh 0,99 persen yoy menjadi Rp 93,01 Triliun.
Wimboh Santoso menambahkan industri jasa keuangan khususnya di Provinsi Bali semakin kokoh, tumbuh dengan sehat dan berkontribusi optimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Besar harapan kami, dengan diresmikannya gedung Kantor OJK Bali ini, maka kehadiran OJK di Bali dan Nusa Tenggara akan semakin dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan berbagai unsur stakeholders di daerah."
"Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan ridho-Nya kepada kita semua dalam mewujudkan industri jasa keuangan khususnya di Provinsi Bali yang semakin kokoh, tumbuh dengan sehat dan berkontribusi optimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Wimboh Santoso. (*)