Pameran Seni Rupa Bertajuk 'Sipp Setiap Saat' Hadirkan 16 Karya Kolaborasi Puluhan Perupa Bali

Pameran seni rupa di Santrian Gallery Sanur menampilkan 16 karya, melibatkan lebih dari 60 peserta perorangan dan komunitas

Penulis: Noviana Windri | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN BALI/NOVIANA WINDRI
Acara temu media terkait pameran seni rupa 'Sipp Setiap Saat' di Santrian Gallery Sanur, Jalan Danau Tamblingan, Sanur, Denpasar, Selasa (22/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pameran seni rupa di Santrian Gallery Sanur kali ini memang beda. 

Karya seni rupa yang disajikan tidak banyak yakni sebanyak 16 karya, namun melibatkan lebih dari 60 peserta perorangan dan komunitas. 

Menariknya, pameran ini sebagai projek kolaborasi dengan semangat inisiatif puluhan perupa Bali, baik perorangan maupun dalam kebersamaan komunitas.

Mereka menghadirkan representasi yang tak biasa, sebagai cerminan seni rupa kontemporer Bali.

Baca juga: Mengenal Sosok I Gusti Putu Bawa Samar Gantang, Seniman Sekaligus Sastrawan Asal Tabanan

Baca juga: Undiksha Gelar Pameran Virtual Seni Rupa, Berikut 12 Nama Seniman yang Tergabung

Baca juga: Bosan Bosan Bosan, Pameran Virtual Seni Rupa Hadirkan 19 Karya

Karya-karya yang dipamerkan sangat beragam, mulai dari Seni Lukis, Seni Lukis Prasi, Seni Grafis, Seni Patung, Instalasi, Video Art hingga Performance Art, dipilih melalui mekanisme seleksi dengan konsep kuratorial.

Karya seni dengan berbagai gaya dan ukuran itu tak hanya dipajang di ruang gallery, tetapi juga areal hotel sampai pantai. 

Di areal luar gallery itu, lebih banyak menampilkan karya seni instalasi yang menarik.

Para peserta pameran dipilih berdasarkan konsep kurasi. 

Ada perupa I Nyoman Erawan berkolaborasi dengan putranya yakni Putu Sastra Wibawa, Hardiman dan Komunitas Studio Grafis Undiksa, I Wayan Sujana Suklu dan Komunitas Batu Belah (Intalasi Patung paras), Made Wiradana dan Kumintas Jepun Residen (Instalasi lukisan Perahu), dan Militan Art (karya Kolaboratif).

Sementara perupa I Nyoman Suardina (Patung kayu) x Wayan Suardana (Patung Kayu), Bayak and Family (karya kolaborasi), Marmar Herayukti (Instalasi in door), Ida Bagus Putu Purwa & Teja Astawa (keramik painting), Made Arya Palguna x Wayan Mudra (Keramik), I Gede Made Surya Darma (Painting dan performace Art), Studio X Abstraculation Nyoman Sani dan Ayu Winastri (Art Installation), O Prasi (media Lontar) dan Bali New Media Syndicate (BNS) (Video Mapping).

Pameran akan dibuka pada 24 Desember 2020, yang ditandai dengan inisiatif performance Nyoman Erawan Parisuda Bumi bertempat di Pantai Santrian pukul 12.00 Wita. 

Peresmian Pameran pada 28 Desember 2020 pukul 16.00 Wita, oleh Ida Bagus Gede Sidharta Putra dan spesial Performance oleh Indra Lesmana.

Pameran belangsung selama satu bulan, dari tanggal, 24 Desember 2020 hingga 25 Januari 2021.

Kurator I Wayan Seriyoga Parta dan Made Susanta Dwitanaya mengatakan, tahun 2020 merupakan masa yang berat bagi umat manusia di Bumi ini. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved